Diduga Putus Cinta, Siswi SD Tewas Minum Racun Rumput

Rabu, 31 Mei 2017 | 14:06:39 WIB

Suasana di rumah duka ISTIMEWA/NT

MUARASABAK- eNewsTimE.co – Diduga karena putus cinta, salah satu siswi kelas IV disalah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), berinisial SA (15) warga RT 03. Kelulahan Muarasabak Ulu Kecamatan Muarasabak Timur, nekat minum racun. Akibat menenggak racun rumput merk Winnerxone tersebut, pada Rabu (31/5) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari SA menghembuskan napas terakhirnya.

Menurut keterangan pihak keluarga, pada Rabu (24/5/2017), korban merasakan panas pada bagian kaki dan beberapa bagian tubuhnya. Saat ditanya oleh orang tuanya, Rusli, korban menjawab bahwa dirinya sakit biasa karena minum es.

Kemudian karena rasa sakit tersebut semakin parah akhirnya pada Kamis (25//2017) keluarga korban memutuskan untuk membawa korban ke Puskesmas Rawat Inap Muarasabak Timur untuk diperiksa.

Pada saat itu diketahui bahwa penyakit korban terindikasi gejala keracunan. Kemudian pada Jumat (25/5/2017) korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Nurdin Hamzah (RSUD NH) Muarasabak untuk perawatan lebih lanjut.

Kemudian, pada Selasa (30/5/2017), kondisi korban sudah mulai membaik sehingga keluarga memutuskan untuk membawa korban pulang ke rumah.

Saat dalam perjalanan korban kembali ditanyai oleh pihak keluarga tentang penyebab korban nekat meminum racun rumput tersebut. Akhirnya korban menceritakan bahwa dirinya merasa frustasi dikarenakan pacar korban tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.

Korban mengaku bahwa teman lelakinya tersebut yang berinisial Rf yang bedomisili di Parit 6 Kleurahan Kampung Laut, Kecamatan Kualajambi, sudah sering menyetubuhinya.

Pada Rabu (31/5/2017), sekitar pukul 02.30 WIB, kondisi korban kembali memburuk dan pada pukul 03.00 WIB, korban meninggal dunia.

Setelah selesai dimakamkan pada pukul 10.00 WIB hari ini (Rabu, 31/5/2017), pihak keluarga yang merasa tidak terima atas kejadian tersebut berencana akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.