KERINCI,eNewsTimE.co – Tingginya intensitas hujan beberapa hari belakangan ini di wilayah kabupaten Kerinci dan sekitarnya, mengakibatkan puluhan hektar lahan persawahan terendam. Hujan yang terjadi Senin malam (30/4), juga telah mengakibatkan puluhan hektar lahan sawah disepanjang Sungai Batang Merao, terendam banjir. Tidak sedikit tanaman padi siap panen juga ikut terendam.
Seperti halnya di desa Pancura Tiga, kecamatan Keliling Danau. Padahal sebelumnya sudah dilakukan normalisasi, namun luapan Sungai Batang Merao di daerah desa Pancuran tiga, saat ini kembali merendam persawahan warga.
Hal ini diakui salah seorang petani di desa Pancuran Tiga, Arwin. Menurutnya meskipun pernah dilakukan normalisasi, namun tidak mengubah keadaan dan kondisi.
"Ya, seperti biasa, kalau musim hujan sawah kita tetap terendam, kalau saya menilai normalisasi yang dilakukan percuma saja,"ujar Arwin.
Menurutnya, kejadian terendamnya padi yang siap panen miliknya, tidak hanya kali ini saja. "ini sudah ketiga kalinya, padi siap panen terendam, ya walaupun dalam air, kita tetap lakukan pemanenan" ujar dia.
Kondisi yang sama juga terjadi pada Sungai Batang Merao, disepanjang kecamatan Kumun Debai, kota Sungaipenuh. Meskipun pada 2016 lalu, sudah dilakukan normalisasi, namun saat ini, Batang merao merupakan ancaman bagi sawah warga, disepanjang bantaran Sungai.
"Memang tahun lalu ada normalisasi, namun sungai sudah dipenuhi sampah dan eceng gondok, sehingga air meluap, terutama musim hujan," ujar Gaparudin, salah seorang petani, di Kumun, kemarin.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas PU Kerinci, Harmin, melalui kabid SDA Dinas PU Kerinci, Hadri, menjelaskan pengedaman Danau Kerinci dan normalisasi sungai Batang Merao, bukan pihaknya.
"Ini adalah kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI, kita hanya bisa mengusulkan", ujarnya singkat.
Petugas KUA Tak Datang-Datang, Akad Nikah Digelar Tengah Malam
Menanggapi Program 100 Hari Kerja Bupati Terpilih Dillah Tanjab Timur Menjelang Pelantikan