Shalat Anti Galau

MUTIARA JUMAT, Oleh : HM. Syukron Maksum, Khadim Pondok Pesantren Al-Ishlah Kuala Jambi


Kamis, 06 April 2017 | 22:00:22 WIB



HM. Syukron Maksum
HM. Syukron Maksum DOK/NT

Advertisement


Advertisement

eNewsTimE.co - PERISTIWA monumental Isra Miraj memberikan hadiah istimewa untuk umat Rasulullah SAW, yakni shalat. Salah satu keistimewaannya, inilah resep jitu dari Allah jika kita sedang dalam kesulitan dan membutuhkan pertolongan, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 153: 'Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.'

Maka, jika kita diliputi ketakutan, dihimpit kesedihan, dan dicekik kerisauan, segeralah bangkit untuk melakukan shalat, niscaya jiwa kita akan kembali tenteram dan tenang. Sesungguhnya, shalat itu —atas izin Allah— sangatlah cukup untuk hanya sekadar menghilangkan kesedihan dan kerisauan.
Setiap kali dirundung kegelisahan, Rasulullah SAW selalu meminta kepada Bilal bin Rabbah, 'Tenangkanlah kami dengan shalat, wahai Bilal.' (Al-Hadits) Begitulah, shalat benar-benar merupakan penyejuk hati dan sumber kebahagian bagi Rasulullah SAW.
Dalam sejarah hidup beberapa tokoh dan ulama terkemuka, umumnya mereka sama dalam satu hal: saat dihimpit banyak persoalan sulit dan menghadapi banyak cobaan, mereka meminta pertolongan kepada Allah dengan shalat yang khusyuk. Begitulah mereka mencari jalan keluar, sehingga kekuatan, semangat dan tekad hidup mereka pun pulih kembali.
Shalat Khauf misalnya, diperintahkan untuk dikerjakan pada saat-saat genting. Yakni ketika nyawa terancam oleh hunusan pedang lawan yang dapat menyebabkan kekalahan. Ini merupakan isyarat bahwa sebaik-baik penenang jiwa dan penentram hati adalah shalat yang khusyuk.
Bagi generasi umat manusia yang sedang banyak menderita penyakit kejiwaan seperti saat ini, hendaklah rajin mengenal masjid dan menempelkan keningnya di atas lantai tempat sujud dalam rangka meraih ridha dari Allah. Dengan begitu, niscaya ia akan selamat dari berbagai himpitan bencana.
Salah satu nikmat Allah yang paling besar —jika kita mau berpikir— adalah bahwa shalat wajib lima waktu dalam sehari semalan dapat menebus dosa-dosa kita dan mengangkat derajat kita di sisi Allah.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ankabut ayat 45: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Bahkan, shalat lima waktu juga dapat menjadi obat paling mujarab untuk mengobati berbagai kekalutan yang kita hadapi dan obat yang sangat manjur untuk berbagai macam penyakit yang kita derita. Betapapun, shalat mampu meniupkan ketulusan iman dan kejernihan iman ke dalam relung hati, sehingga hati pun selalu ridha dengan apa saja yang telah ditentukan Allah.
Lain halnya dengan orang yang lebih senang menjauhi masjid dan meninggalkan shalat. Mereka niscaya akan hidup dari satu kesusahan ke kesusahan yang lain, dari guncangan jiwa yang satu ke guncangan jiwa yang lain, dan dari kesengsaraan yang satu ke kesengsaraan yang lain.
Cukuplah Allah menjadi penolong dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Semoga Allah meridhai setiap langkah kita menuju kebaikan. Semoga kelak kita dikumpulkan di surga bersama orang-orang mulia, yakni Rasulullah dan orang-orang pilihan Allah.


Penulis: HM. Syukron Maksum
Editor: BENI MURDANI
Sumber: eNewsTimE.co

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement