Reuni Akbar Alumni DDI Pulau Kecil, Sukses

Bentuk IKA DDI Demi Kemajuan Sekolah


Jumat, 30 Juni 2017 | 08:32:05 WIB



Rangkaian gelaran reuni akbar alumni DDI Pulau Kecil dengan tarian selamat datang dan musik rebana kreasi
Rangkaian gelaran reuni akbar alumni DDI Pulau Kecil dengan tarian selamat datang dan musik rebana kreasi Documen eNewsTimE.co

Advertisement


Advertisement

RETEH-RIAU, eNewsTimE.co-Gelaran perdana reuni akbar Alumni Darud Da wah Wal Irsad (DDI) Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Inhil-Riau pada Rabu, 27 Juni 2017 / 3 Syawal 1438 H, berlangsung sukses. Temu kangen para alumni semua angkatan yang dirangkai dengan Halal Bihalal berlangsung di halaman DDI dengan dihadiri para siswa-siswi beserta tokoh agama, tokoh masyarakat dan kepala Desa Pulau Kecil.

Suasana meriah terjadi ketika berbagai penampilan tari kreasi, dan seni diperagakan para siswa-siswi dihadapan para alumni dan undangan. Acara reuni disambung hingga malam hari dengan menampilkan berbagai pertunjukan termasuk pencat silat dari komunitas Karate.

Selain itu, reuni tidak saja dikemas dengan seremoni, tetapi panitia juga mengemasnya   dengan acara dialog bertema Transpormasi DDI dalam menghadapi kemajuan sekolah islam berbasis IT. Dalam dialog ini menampilkan beberapa alumni untuk ber-testimoni soal pendidikan (DDI) dulu dan sekarang. Hingga acara dialog menghasilkan beberapa pemikiran konstruktif demi kemajuan DDI.           

Ketua Yayasan DDI, H M Nawawi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan reuni akbar tersebut. “Semoga ajang reuni perdana menjadi kekuatan penuh bagi kita semua dalam menjaga nilai-nilai cultur islam dan sekaligus menjadi ajang mempererat tali silaturrahim demi memajukan DDI Pulau Kecil”, ungkapnya.

Harapan H M Nawawi penyelenggaraan reuni agar dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi agenda rutin. Pertemuan para alumni DDI dari berbagai angkatan jelas akan memberikan efek luar biasa dalam memotivasi para siswa-siswi DDI. Tidak sedikit para alumni DDI Pulau Kecil sudah berhasil dan berkarier gemilang di hampir semua daerah di Indonesia. Baik berkarier dipemerintahan, swasta dan dunia pendidikan/akademisi. “Ada yang di Jakarta, Batam, Riau, Jambi, Palembang, Makassar, Luar Negeri dan daerah-daerah lainnya. Ini prestasi yang luar biasa,” tuturnya pada eNewsTimE.co.

Kepala Desa Pulau Kecil, M Pawit dalam dialog/testimoninya sangat menginginkan kemajuan DDI Pulau Kecil dan mensupport sekali acara reuni akbar para alumni ini. Pak Kades menyadari hal itu, karena dia juga merupakan alumni DDI Pulau Kecil. “Kalau bisa direview, saya ingin sekolah lagi di DDI. Mari kita sama-sama memajukan DDI Pulau Kecil, ini aset daerah ,” ungkapnya.

Ketua Panitia Reuni Akbar Alumni DDI Pulau Kecil, Bambang Munawir dalam sambutanya  menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu, mensupport penyelenggaran reuni tersebut. Terkhusus kepada para senior (alumni) DDI. Ini merupakan ekspektasi yang dapat memotivasi para siswa-siswi dan para majelis guru (ustadz/a) DDI.

Harapan Bambang Munawir, acara reuni akan dijadikan agenda rutin DDI dan semoga pelaksanaan reuni ke depan lebih meriah lagi, semua para alumni DDI yang ada di seluruh Indonesia bisa hadir. Hasil nyatanya, hasil kesepakatan pihak DDI/Yayasan telah dibentuk IKA DDI Pulau Kecil dengan Ketua Dr Jamaludin, dan beberapa pengurus koordinator daerah akan dibentuk. Langkah ini diambil sebagai bentuk penguatan dan kemajuan DDI Pulau Kecil ke depan. “Inilah salah satu bentuk kontribusi para alumni yang diharapkan,” tutur Bambang pada eNewsTimE.co.

Sementara itu, rumusan diskusi para alumni telah menghasilkan beberapa target rekomendasi. Karena alumni menilai sekolah islam DDI Pulau Kecil yang berdiri sejak tahun 1980 an berdiri hasil swadaya masyarakat. Hingga fasilitas pendukung proses mengajar di sekolah masih minim, karena kurangnya perhatian pemerintah Kabupaten.

Kepsek Mts Muhammad Taufik, juga menyadari hal itu. “Inilah persoalan yang kami hadapi saat ini. Kita minim sekali fasilitas penunjang pendidikan di sekolah, belum lagi persoalan gaji guru yang jauh dari standar UMR/K. Semua siswa yang belajar di DDI dibebaskan dari biaya (gartis). Melalui forum ini kita coba mencari jalan keluar, bagaimana pemerintah Kabupaten bisa memberi perhatian,” ungkap Taufik.      


Penulis: Nurdin Manessa/eNewsTimE.co
Editor: Nurdin Manessa
Sumber: eNewsTimE.co

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement