Workshop SKK Migas-FJM Kupas Soal Hoax



Kamis, 18 Mei 2017 | 19:53:02 WIB



Sesi foto bersama usai Workshop SKK Migas dan FJM bersama pemateri di Hotel Abadi Suite Jambi
Sesi foto bersama usai Workshop SKK Migas dan FJM bersama pemateri di Hotel Abadi Suite Jambi Nurdin Manessa/eNewsTimE.co

Advertisement


Advertisement

JAMBI,eNewsTimE.co—Pemanfaatan penyebaran infromasi hoax dengan konten-konten tertentu diberbagai jajaring sosial telah menjadi perhatian publik, bahkan dunia. Sebab dampak publis berita-berita atau konten-konten hoax tersebut akan memberikan nampak atau pengaruh luar biasa, yang akan menggiring opini masyarakat secara cepat.

Inilah menjadi topik bahasan dalam Workshop SKKMigas dan Forum Jurnalis Migas  (FJM) yang digelar di Abadi Suite Hotel-Jambi, Kamis (18/5/2017). Workshop bertema “Peran Media Menangkal Berita Hoax” mengupas secara dalam manfaat dan siapa saja yang diuntungkan atas pemberitaan hoax tersebut.

Atas dasar ini, Kepala SKK Migas Sumbagsel, Tirat Sambu Ihtijar, dalam sambutannya kemarin, mengatakan bahwa kita (media) harus secara bersama-sama menangkal berita hoax tersebut, karena pengaruhnya luar biasa. Tiraj juga menyinggung, bahwa pembuat berita-berita hoax tersebut adalah orang-orang pintar dan lihai mengemas memadukan atau meramu tulisan. Karena  berita hoax dikemas atau ditulis dengan baik, sebagai upaya penggiringan opini di tengah masyarakat, jelas Tiraj dalam sambutan Workshop.  

Disesi pemaparan, Presdium Jaringan Wartawan Anti Hoax (JAWAH), Agus Sudibyo, sebagai pembicara pertama mengupas tentang siapa yang diuntungkan dalam penyebaran konten/berita hoax tersebut. Menurutnya, penyebar konten-konten hoax adalah orang-orang ahli memanfaatkan media sosial untuk mendapat keuntungan (bisnis). Sebab semakin banyak konten haox dishare atau klik netizen, jelas akan memberikan keuntungan.

Agus menilai, bahwa yang terdampak secara ekonomi (bisnis) atas penyebaran berita hoax itu, adalah sosial media users, seperti facebook, google, twitter, youtube dan users lainnya. Pendapatan keuntungan tertinggi di tahun 2016 disebutkan Agus, adalah Facebook dengan pendapatan 1,6 billion, disusul Youtube 1 billion, dan Google 440 million. Inilah raksasa digital global saat ini, termasuk instagram, Linked in, word Press.   

Luar biasanya, belanja iklan media tahun 2016 tercatat 70 persen dari total belanja iklan digital diambil oleh raksasa global, seperti google, yahoo, facebook dan twitter, dan sisanya 30 persen digital lainya. Dapat disimpulkan, semakin menariknya konten-konten di media sosial, akan mendorong product untuk beriklan users/server, demikian inti materi Agus.

"Kita akui, keberadaan media sosial memberi manfaat sebaran informasi dan juga sekaligus mengambil keuntungan dari kita,"jelas Agus, kandidat doktor ini.

Sedangkan Ketua FJM Provinsi Jambi, H Mursyid Sonsang dalam materinya, menyampaikan pentingnya awak media menggunakan hati nurani dan kode etik jurnalistik sebagai panduan para wartawan dalam menjalani tugasnya.  

 


Penulis: Nurdin Manessa/eNewsTimE.co
Editor: Nurdin Manessa
Sumber: eNewsTimE.co

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement