Kapal Surya Mentari II Tenggelam di Dabo Singkep

6 ABK Berhasil Diselamatkan, 2 Korban Masih Hilang


Senin, 29 Mei 2017 | 21:47:30 WIB



Proses pencarian korban kapal tenggelam di perairan Dabo Singkep oleh Tim SAR Gabungan
Proses pencarian korban kapal tenggelam di perairan Dabo Singkep oleh Tim SAR Gabungan Deni Wakok/eNewsTimE.co/Dispen Lantamal IV

Advertisement


Advertisement

TANJUNG PINANG,eNewsTimE.co-Kapal Layar Motor (KLM) Surya Mentari II bermuatan 25.000 kotak minuman ringan tenggelam di perairan Pulau Saya, Dabo Singkep, Kepri. Sebanyak 6 Anak Buah Kapal (ABK) berhasil selamat setelah mendapat pertolongan dari Danlanal Dabo Singkep, dan kini korban telah diamankan di Pos Polair Sungsang, Sumsel.       

Kepada eNewsTimE.co Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dabo Singkep Letkol Laut (P) Agus Kristianto menjelaskan, pihaknya menerima informasi telah terjadi kecelakaan laut (Kapal tenggelam) pada posisi 00 50,030 S-104 56,305 T (+/- 3 Nm selatan pulau Sayak) yang disebabkan karena hempasan gelombang tinggi air laut, jelasnya.

Usai di laporkan peristiwa tersebut kepada Danlantamal IV, Danlantamal IV Kolonel Laut (P) R Eko Suyatno memerintahkan para jajaran Lanal-Lanal terdekat untuk melakukan bantuan SAR terhadap musibah tersebut. "Laksanakan skala prioritas pertolongan terhadap nyawa ABK," ujar Danlantamal IV Kolonel Laut (P) R Eko Suyatno.

Dijelaskan, bahwa kapal nahas KLM Surya Mentari II bertonage 111 GT  merupakan jenis Kapal Layar Motor (KLM) cargo, berbendera Indonesia dengan nahkoda Mangandro, membawa muatan 25.000 kotak minuman ringan (minuman kaleng) serta ABK 8 orang.

Peristiwa berawal pada hari jadi Rabu tanggal 24 Mei 2017 pukul 23.00 Wib, KLM Surya Mentari II bertolak dari pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan tujuan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang Prov. Kep. Bangka Belitung dengan muatan minuman ringan.

Sebelumnya kapal KLM Surya Mentari II sempat di periksa oleh KRI Halasan - 630 Pada hari Kamis tanggal 25 Mei 2017 pukul 09.00 Wib di perairan Dabo Singkep, karena dokumen kapal lengkap maka kapal diperbolehkan melanjutkan pelayaran.

Seharusnya sesuai dengan waktu pelayaran, Sabtu tanggal 27 Mei 2017 sesuai jadwal KLM Surya Mentari II tiba di Pelabuhan Pangkal Balam, namun kapal tersebut belum tiba dan pemilik kapal Ahau tidak bisa komunikasi dengan nahkoda kapal tersebut.

Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2017  KM. Jaya Abadi (milik CV Sanjaya Fishery) akan melaksanakan pelayaran ke Moro (Tanjung Balai Karimun), karena trek pelayaran KM. Jaya Abadi dengan KLM Surya Mentari II sama, maka Ahau sang pemilik minta tolong kepada nahkoda KM. Jaya Abadi untuk memantau keberadaan KLM Surya Mentari II. Dan apa bila menemukan keberadaan KLM Surya Mentari II agar segera menginformasikan kepada Ahau.

Muncul kecurigaan pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2017 pukul 09.00 Wib  Nahkoda KM. Jaya Abadi melintas di jalur pelayaran (trek) yang sama melihat banyak minuman kaleng terapung di perairan Pulau Saya, Dabo Singkep. Nahkoda KM. Jaya Abadi melaporkan penemuannya tersebut kepada ke pemilik Ahau.

Sehingga pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 Wib  sang pemilik Ahau melaporkan kejadian tersebut ke Posal Pos Angkatan Laut Pangkal Balam dengan dugaan sementara bahwa KLM Surya Mentari II mengalami laka laut di sekitar perairan P. Sayak. Penyebab kecelakaan karena faktor cuaca buruk.

Mengetahui kejadian tersebut Danlanal Dabo Singkep Letkol Laut (P) Agus Kristianto bergerak cepat berkoordinasi dan memerintahkan ke jajaran Pos Angkatan Laut di wilayahnya agar menghimpun informasi-informasi dari nelayan disekitar TKP terhadap laka laut tersebut.

Sampai saat ini kegiatan posko SAR di posmat (Pos Pengamat) Dabo melaksanakan pengumpulan informasi dari kapal nelayan yang melintas di daerah sekitar dan melaksanakan SAR terbatas dengan menggunakan Patkamla Kuala Gaung bersama pihak kepolisian, namun terkendala cuaca di sekitar Dabo Singkep angin kencang dan berombak.

Dari hasil keterangan sementara dari KKM Tjahyo korban yang berhasil diselamatkan tim gabungan adalah 1. Tjahyo (KKM), 2. Aria (Kelasi), 3. Suhendi Priyatno (Kelasi), 4. Bagus Tri Saputra (Kelasi), 5. Wahid Mutako (Kelasi), 6. Darwis (Kelasi).

Saat ini 6 orang korban berada di Pospolair Sungsang Sumsel. Sedangkan korban yang belum ditemukan Mangandro (Nahkoda), Firmansyah (koki) masih dalam pencarian SAR gabungan.

Sampai berita ini diturunkan seluruh jajaran SAR gabungan masih terus membantu pencarian 2 korban yang belum ditemukan namun terkendala cuaca yang kurang bersahabat, diperkirakan kapal sudah bergeser dari titik semula diakibatkan arus laut yang deras. Hal ini dari indikasi banyaknya muatan yang hanyut berserahkan di laut.


Penulis: Deni Wawok/Kontributor eNewsTimE.co/Kepri
Editor: Nurdin Manessa
Sumber: eNewsTimE.co

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement