KIH kini punya 256 kursi dan KMP 243 kursi.
VIVA.co.id - Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI, Bambang Wuryanto, mengapresiasi sikap politik PAN yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, keberadaan PAN di KIH akan membuat situasi politik menjadi lebih nyaman.
"Kalau memang benar, itu sangat bagus. Dengan demikian situasi politik jadi nyaman, kuat dan pemerintah menjadi stabil," katanya di kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu, 2 September 2015.
Bambang menjelaskan, sesungguhnya keberadaan PAN bukan hanya memperkuat Pemerintah, melainkan juga berdampak pada kekuatan di Parlemen. Jumlah total kursi partai politik KIH di Parlemen menjadi bertambah.
Kini KIH memiliki 208 kursi di DPR RI, yang terdiri dari 109 kursi PDIP, 36 kursi Partai Nasdem, 47 kursi dari PKB, dan 16 kursi dari Hanura. Ditambah kursi 48 kursi PAN berarti KIH memiliki 256 kursi di Parlemen.
Koalisi Merah Putih (KMP) dengan lima partai politik menguasai sebagian besar kekuatan di Parlemen, yakni 291 kursi. Rinciannya: 91 kursi Partai Golkar, 73 kursi Partai Gerindra, 48 kursi PAN, 39 kursi PPP, dan 40 kursi PKS. Jumlah kursi KMP berkurang menjadi 243 kursi setelah dikurangi kursi PAN.
Satu partai, yakni Partai Demokrat, tak bergabung dengan KIH maupun KMP. Partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu memiliki 61 kursi DPR.
Menurut Bambang Wuryanto, komposisi total kursi KIH dan KMP menjadi lebih berimbang, meski KIH lebih sedikit lebih unggul dengan 13 kursi. "Dukungan di Parlemen menjadi mayoritas. Stabilitas politik menjadikan Pemerintah bisa membuat membuat kebijakan lebih kuat dan baik," katanya.
Hal senada disampaikan Masinton Pasaribu, anggota Fraksi PDIP. Dia berharap PAN konsisten dengan sikapnya. "Kalau bergabung bagus, konsisten. Kalau ada di eksekutif, Parlemen-nya harus dukung Pemerintah. Prinsip PDIP membangun negeri ini enggak bisa sendiri sendiri, harus gotong royong," katanya.
Anggota lain Fraksi PDIP, Dwi Ria Latifa, menjelaskan bahwa sebenarnya sudah tidak ada KMP dan KIH. "PAN bergabung untuk membangun kepentingan bangsa," katanya.
Mengenai kabar jatah menteri yang akan diterima PAN dalam perombakan kabinet mendatang, Dwi enggan berkomentar banyak. "Kalau soal kursi menteri, jangan tanya sama kita. Tanya sama Presiden," ujarnya.
Sumber:
VIVA.CO.ID
Advertisement