Fadli Zon Hargai Sikap PAN, tetapi Anggap Pemerintah Berpikir Keliru



Minggu, 05 Februari 2017 | 02:01:27 WIB



KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Wakil Ketua DPR Fadli Zon, seusai menjadi narasumber dalam diskusi polemik di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/8/2015).
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Wakil Ketua DPR Fadli Zon, seusai menjadi narasumber dalam diskusi polemik di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/8/2015). KOMPAS.COM

Advertisement


Advertisement

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menghargai menghargai sikap politik Partai Amanat Nasional, yang berpindah haluan dan bergabung dengan pemerintah. Namun, ia menganggap pemerintah telah salah menilai bahwa permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini timbul akibat perbedaan sikap dua koalisi partai.

"Kita menghargai sikap (PAN) ini, itu hak politik dari parpol. Tapi gagasan dari parpol adalah gagasan yang tidak pernah menyimpang dari kepentingan nasional atau bangsa. Selalu disampaikan bahwa kita mendukung Pancasila, UUD 45, dan kepentingan nasional," kata Fadli Zon saat dihubungi wartawan, Rabu (2/9/2015).

Wakil DPR itu mengingatkan bahwa Koalisi Merah Putih, yang pernah menampung PAN di masa Pemilu Presiden 2014, dibentuk sebagai benteng keselamatan Indonesia. Hal itu sesuai dengan pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Fadli berpendapat bahwa pemerintah telah keliru menilai bahwa pertarungan politik menjadi penyebab permasalahan bangsa.

"Kalau dilihat bahwa cara berpikir pemerintah dengan berusaha menarik parpol jadi lebih banyak pendukung, seolah-olah sekarang masalah karena parpol. Keadaan saat ini tidak ada hubungannya dengan koalisi. Jangan dipikir kondisi ini karena perpecahan politik," kata Fadli.

Menurut Fadli, situasi Indonesia saat ini tidak berhubungan dengan dua kutub politik di parlemen, tetapi akibat pemerintah yang tidak berhasil melakukan konsolidasi internal. Ia menegaskan bahwa parpol yang saat ini mengambil posisi di luar pemerintah siap bersatu demi kepentingan nasional.

Siang ini, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mendatangi Istana Kepresidenan dan bertemu dengan PresidenJoko Widodo. Dalam kesempatan itu, Zulkifli menyatakan bahwa partainya bergabung dengan pemerintah.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu mengatakan bahwa partainya tidak hanya memberikan dukungan, tetapi juga benar-benar ingin berkontribusi bersama pemerintah menyelesaikan persoalan lesunya perekonomian Indonesia saat ini.

"Saatnya PAN menilai seluruh stakeholder negeri ini bersatu bersama-sama untuk mengutamakan kepentingan bangsa negara, kepentingan rakyat Indonesia, kepentingan NKRI di atas kepentingan kelompok ataupun partai," ucap Zulkifli di Istana Merdeka, Jakarta.


Sumber: KOMPAS.COM

Tagar:


Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement