Vaksinasi Capai 87 Persen, Jambi Siap Melaksanakan PTM



Selasa, 21 September 2021 | 11:39:14 WIB



Gubernur Jambi, Al Haris bersama Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim di Kota Jambi
Gubernur Jambi, Al Haris bersama Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim di Kota Jambi BENI MURDANI/NT

Advertisement


Advertisement

JAMBI, eNewsTimE.co – Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kota Jambi siap melaksanakan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menyusul tingginya realisasi Vaksinasi dan menurunnya kasus Covid-19 di daerah itu. ‘’Sebagian besar sekolah di Kota Jambi telah siap melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka. Kesiapan tersebut ditandai dengan tingginya capaian Vaksinasi, termasuk Vaksinasi peserta didik, guru dan orang tua. Selain itu, kasus Covid-19 di Jambi juga terus menurun dan fasilitas Protokol Kesehatan (Prokes) di setiap sekolah cukup lengkap,’’ ungkap Gubernur Jambi, Al Haris pada pertemuan dengan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim di Kota Jambi, Selasa (21/9/2021).

Nadiem berkunjung ke Jambi dalam rangka meninjau lanjutan Vaksinasi pelajar, remaja dan tenaga pendidik di Balai Prajurit Komando Rayon Militer (Korem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi. Nadiem juga menyempatkandiri berkunjung ke SMKN 1 Kota Jambi dan Universitas Jambi (Unja).

Gubernur Al Haris menjelaskan, bahwa capaian Vaksinasi seluruh golongan masyarakat di Kota Jambi hingga pekan ini sudah mencapai 609.000 orang atau sekitar 87 persen dari target Vaksinasi di Kota Jambi sekitar 700.000 orang. Kemudian kasus Covid-19 di seluruh daerah di Provinsi Jambi juga menunjukkan tren menurun. Hal tersebut ditandai dengan menurunnya status zonasi (risiko penularan) Covid-19 Provinsi Jambi dari Zona Merah (berbahaya) bulan lalu menjadi Zona Kuning saat ini.

Kemudian dari Sembilan Kabupaten dan Dua Kota di Provinsi Jambi kini hanya Dua berstatus Zona Oranye, yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kota Jambi. Sembilan daerah lainnya sudah berstatus Zona kuning. Kota Jambi sendiri saat ini sudah turun dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 ke PPKM Level 3. ‘’Tingginya capaian Vaksinasi dan menurunnya status zonasi Covid-19 Provinsi Jambi ke zona kuning membuat PTM sudah layak dilaksanakan di Jambi, khususnya di Kota Jambi. PTM penting karena pembelajaran daring yang dilaksanakan di Jambi selama Pandemi Covid-19 kurang optimal meningkatkan kualitas pendidikan,’’ jelas Haris.

Selama pembelajaran daring, lanjut Al Haris, peserta didik terlalu lama menggunakan Hand Phone (HP). Bahkan para pelajar lebih banyak bermain HP ketimbang belajar. Kemudian pembelajaran daring juga tidak bisa dilaksanakan di daerah-daerah yang kurang terjangkai jaringan internet. ‘’PTM terbatas sangat penting dilakukan karena tidak optimalnya pembelajaran jarak jauh. Terlalu lama bermain HP bagi anak-anak tidak bagus bagi perkembangan kepribadian mereka. Menurut informasi yang kami peroleh, memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Apalagi kalau daerahnya internetnya tidak tertangkap, lemah. Mereka sebenarnya tidak belajar. Bukan lagi belajar daring, tapi tidak belajar,’’ bebernya.

Lebih lanjut Al Haris mengatakan, untuk memantapkan pembalajar tatap muka di daerah itu, segenap lapisan masyarakat Jambi haru ikut serta program Vaksinasi dan tetap menjaga Protokol Kesehatan. Hal itu perlu karena suksesnya penanganan Pandemi Covid-19, khususnya di Provinsi Jambi sangat bergantung pada kekompakan masyarakat. Untuk meningkatkan penanganan Covid-19 tersebut sangat dibutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat dan swasta. ‘’Mudah-mudahan adanya dukungan dari Pemerintah Pusat dan pihak swasta dalam penaganan Covid-19 di Provinsi Jambi memberikan motivasi bagi segenap lapisan masyarakat Jambi menanggulangi Pandemi Covid-19,’’ harapnya.

Sementara itu, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim pada kesempatan tersebut mengatakan, bahwa PTM terbatas merupakan amanat dari Presiden RI Joko Widodo. Sebagai tindak lanjut amanat Presiden RI, ia segera melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Keduanya menyepakati langkah yang perlu diambil dalam upaya mendorong PTM terbatas. ‘’Jadi jangan PTM terbatas yang mengejar Vaksinasi. Tapi, Vaksinasi yang mengejar PTM terbatas. Minggu lalu, saya dan Pak Menkes telah mengumpulkan seluruh Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan seluruh Indonesia. Didalam pertemuan tersebut Pemerintah Pusat terus mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat penuntasan Vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) serta mendukung pelaksanaan PTM terbatas,’’ ujarnya.

Menurut Nadiem, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit juga telah mengeluarkan surat edaran Percepatan Penyelesaian Vaksinasi Covid-19 bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia.

Melihat langsung proses Vaksinasi di Jambi ini, lanjut Nadiem Anwar Makarim, dirinya senang karena para pelajar dan tenaga pendidik antusias mengikuti Vaksinasi. Kemudian pelaksanaan Vaksinasi juga berjalan mematuhi Protokol Kesehatan. ‘’Hari ini adalah hari yang berbahagia bagi dunia pendidikan Jambi. Kita menyaksikan ribuan PTK telah divaksinasi. Adik-adik pelajar dan warga sekitar sekolah juga menyambut baik vaksinasi,’’ ucapnya.

Dikatakan Nadiem, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang berkepanjangan dapat berdampak negatif dan permanen yang bisa menyebabkan anak-anak Indonesia sulit mengejar ketertinggalan.  Antara  lain dilihat dari aspek putus sekolah, penurunan capaian pembelajaran dan kesehatan mental serta psikis anak-anak, yang semuanya bisa menjadi risiko yang lebih besar. ‘’Kami mohon kepada Pemerintah Daerah untuk menyelamatkan anak-anak kita dari learning loss dan agar sekolah-sekolah bisa menerapkan PTM terbatas sesuai dengan SKB Empat Menteri,’’ tukasnya.

 


Penulis: BENI MURDANI
Editor: BENI MURDANI
Sumber: eNewsTimE.co


Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement