Mendagri Apresiasi Penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi

25.516 Pasien Positif Covid-19 di Provinsi Jambi Sembuh


Minggu, 05 September 2021 | 11:45:15 WIB



Mendagri saat Kunker ke Provinsi Jambi
Mendagri saat Kunker ke Provinsi Jambi BENI MURDANI/NT

Advertisement


Advertisement

JAMBI, eNewsTimE.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Jambi, Jum’at (3/9/2021). Dalam Kunker kali ini, Tito memberikan pengarahan kepada para Kepala Daerah di Provinsi Jambi terkait Covid-19, realisasi APBD dan Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jambi.

Dalam rapat yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Jambi itu, Gubernur Al Haris mengungkapkan, bahwa jumlah kasus Positif Covid-19 di Provinsi Jambi yaitu 28.288. Dari jumlah itu, sebanyak 25.516 orang pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 707 orang. Sementara untuk sasaran Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jambi yaitu 2.686.193 orang, yang sudah divaksin dosis pertama berjumlah 864.211 orang atau 32,17 persen, sementara untuk dosis kedua berjumlah 491.027 orang atau 18,28 persen.

Menanggapi hal itu, Mendagri menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Jambi dan jajaran, Kapolda dan jajaran, Danrem 042/Gapu dan jajaran, Kajati dan Ketua DPRD Provinsi Jambi yang sangat kompak dalam penanganan Covid-19 ini. ‘’Selalu kompak dan solid untuk menyelesaikan masalah ini, kita lihat penurunan telah terjadi, angka kasus sembuh meningkat dan kasus Positif menurun. Untuk kematian memang perlu dibedah. Maksudnya siapa, kenapa, sektor mana dan daerah mana, sehingga nanti ini akan berpengaruh pada kebijakan prioritas Vaksinasi Covid-19,’’ kata Mendagri.

Mendagri mengatakan, bahwa pada Juli lalu, kasus Positif dan kasus kematian Pasien Covid-19 meningkat di Jambi. Menurut analisis Kemendagri, kata Tito, yang utama adalah varian delta yang menjadi perhatian di dunia dan tentu juga akan berdampak pada Jambi. ‘’Namun melalui langkah-langkah kita semua dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baik yang darurat maupun level-level, Alhamdulillah semua indikator sudah mulai menurun,’’ sebutnya.

Lebih lanjut Tito mengatakan, kendati demikian semua pihak harus tetap waspada, dan tetap mengawasi kerumunan masyarakat, inflasi masyarakat, mobilisasi masyarakat dan sebagainya. ‘’Kita jangan sampai lengah dan tetap waspada. Dengan adanya perbaikan indikator, kita saat ini sudah mulai pelonggaran bertahap. Artinya ada sektor-sektor yang sudah bisa kita longgarkan, dengan protokol yang ketat,’’ ujarnya.

Mendagri juga meminta dengan adanya pelonggaran ini, masyarakat jangan bereuforia, jangan sampai karena ada kelonggaran dianggap longgar semua yang mengakibatkan terjadi lagi kenaikan. ‘’Jangan sampai terjadi lagi kenaikan, repot lagi kita. Hati-hati untuk Jambi saya sampaikan, untuk itu saya meminta kepada seluruh Forkompimda di Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi semua mengawal jangan sampai ada euforia di masyarakat,’’ pintanya.

Mendagri juga meminta untuk data mohon betul-betul dipelototi, karena ada kejadian di beberapa daerah kasus terkonfirmasi Positif banyak yang diupload data-data yang sudah lama yang mengakibatkan data terlihat melonjak. ‘’Kalau sudah melonjak dalam kacamata Jakarta ini levelnya 4, beberapa daerah kita temukan juga angka kematian meningkat. Kita lihat dan pelototin ternyata ini angka kematian akumulasi beberapa minggu sebelumnya, bukan yang minggu itu. Ini sudah kami sampaikan dengan Pak Gubernur, Pak Kapolda, Pak Danrem, Pak Kajati untuk dapat bekerja sama mengenai sistem pendataan ini,’’ harapnya.

Pada pengarahan Mendagri Tito ini juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, Kapolda Jambi, Danrem 042/Gapu, Kajati Jambi, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Bupati/Walikota se-Provinsi Jambi dan diikuti via virtual oleh Forkompimda Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi. Rapat koordinasi tersebut berlangsung dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Pencegahan Covid-19 secara ketat. Semua hadirin menggunakan masker, mencuci tangan atau menggunakan Hand Sanitizer serta menjaga jarak.


Penulis: BENI MURDANI
Editor: BENI MURDANI
Sumber: eNewsTimE.co


Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement