MUARASABAK, eNewsTimE.co - Turunnya harga sejumlah komoditi perkebunan dan naiknya harga Sembako sejak beberapa pekan terakhir mengakibatkan para petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) kebingungan.
Jika petani menjual hasil panennya, maka uang hasil panen tersebut tidak seberapa. Sementara jika hasil panennya disimpan sembari menunggu harga naik, maka dapur keluarganya tidak ngepul.
Harga komoditi pinang misalnya, yang sejak beberapa tahun terakhir digembar-gemborkan memiliki prospek yang cerah di pasaran. Saat ini untuk pinang basah hanya dihargai sekitar Rp. 5.000 hingga Rp. 6.000 per kilogram. Padahal sebelumnya nilai jualnya mencapai Rp. 10.000 hingga Rp. 12.000 per kilogram.
Begitu juga harga pinang kering yang sebelumnya berkisar Rp. 16.000 hingga Rp. 20.000 per kilogram, saat ini hanya mimiliki nilai jual sekitar Rp. 8.000 hingga Rp. 9.000 saja per kilogramnya. ‘’Besar pasak daripada tiang sekarang mah. Harga hasil panen turun semua, harga cabai dengan bawang malah naik,’’ kata salah satu petani pinang di Kecamatan Muarasabak Timur, Ponirah, Senin (12/3).
Begitu juga dengan nilai jual karet, yang sebelumnya mencapai Rp. 10.000 per kilogram, saat ini hanya seharga Rp. 7.000 per kilogramnya. Kemudian harga kelapa buat yang sebelumnya seharga Rp. 2.000 hingga Rp. 2.500 per butir, saat ini hanya dihargai Rp. 1.500 hingga Rp. 1.600 per butir. ‘’Kalau harga panen naik, nggak apa-apa harga sembako naik. Ini malah sebaliknya, apa nggak pusing dibuatnya,’’ keluhnya.
Sementara berdasarkan pantauan di salah satu pasar tradisional, harga sembako khususnya cabe dan bawang merah terus merangkak naik. Harga cabe merah misalnya, yang sebelumnya hanya seharga Rp. 50.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp. 60.000 per kilogram.
Begitu juga dengan harga cabe rawit, yang harganya juga tak jauh beda dengan harga cabai merah. Kemudian harga bawang merah yang sebelumnya hanya Rp. 18.000 per kilogram, kini mencapai Rp. 25.000 per kilogram. ‘’Memang dari sananya naik Pak, kita juga ngambilnya sudah mahal,’’ kata salah seorang penjual Sembako di pasar tradisional Kecamatan Muarasabak Barat, Butet.
Esekutif Jawab Pandangan Umum Fraksi DPRD Tanjabtim Terhadap LKPJ Bupati TA 2024 6
Tinjau Jembatan Ambruk, Bupati Dillah : Pembangunan Direncanakan dan Segera di Bangun 6
Ingin Mengangkat Derajat Kehidupan Nelayan, Bupati Dillah - Muslimin Kunjungi Karangsong 6
Puskesmas Air Hitam Laut Melaksanakan Kegiatan Penggalangan Komitmen Akreditasi Lintas Sektor
Kapolda Jambi Berhasil Ungkap Kasus Korupsi di Diknas Capai Rp21,8 Miliar