Soal Jalan Nipah Panjang-Bunga Tanjung yang Kembali Rusak Setelah Dibangun, Ini Kata Kadis PU



Rabu, 24 Januari 2018 | 21:26:08 WIB



RUSAK - Tampak aspal jalan Nipah Panjang-Bunga Tanjung yang sudah hancur. Padahal jalan tersebut baru selesai dibangun oleh PT. Usaha Batang Hari
RUSAK - Tampak aspal jalan Nipah Panjang-Bunga Tanjung yang sudah hancur. Padahal jalan tersebut baru selesai dibangun oleh PT. Usaha Batang Hari DOK/NT

Advertisement


Advertisement

MUARASABAK, eNewsTimE.co - Soal proyek peningkatakan jalan Kelurahan Nipah Panjang I - Desa BungaTanjung, Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) sepanjang 2200 meter yang kembali rusak setelah selesai dibangun oleh Kontraktor Pelaksana PT. Usaha Batang Hari, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PERA) Tanjabtim, Yan Rizal bisa jadi jalan tersebut tidak padat dan masih ada rongga. ‘’Bisa jadi tidak padat, masih ada rongga. Sementara satu sisi dia sudah ditutup dengan aspal. Jadi ada pergerakan dibawah dengan tonase cukup tinggi, atau lalulintas harian rata-rata tinggi, dan itu tidak bisa menyalahkan,’’ sebut Yan Rizal saat dikonfirmasi oleh sejumlah Wartawan, Rabu (24/1).

Menurut Yan Rizal, secara konstruksi lapis perlapis jalan itu sudah sesuai. ‘’Kenyataannya ada kurangnya sudah dihamparnya lagi, dampaknya begini saya tidak suka. Saya melihat, dengan kondisi yang sudah padat dan ketebalan kurang dan ada penambahan-penambahan, itu tidak semerta-merta menjadi satu kesatuan. Misal yang bawah sudah padat, ditambahkan 90 centimeter, dia maulah lengket, itu secara teori tidak mungkin,’’ paparnya.

Selain itu, lanjut dia, rusaknya jalan yang baru selesai dikerjakan oleh PT. Usaha Batang Hari pada Desember 2017 lalu itu juga disebabkan oleh kendaraan yang melibehi tonase. ‘’Mungkin ada tonase roda enam yang melintas melebihi kapasitas tonase jalan, tetap mempengaruhi daya dukung jalan. Salah satu penyebab retaknya jalan itu, tingGinya tonase dan kadar air,’’ katanya.

Yan Rizal mengakui, memang terjadi retak-retak pada aspal jalan setelah usai dikerjakan. ‘’Kita lihat pada kondisi yang ada, memang ada beberapa titik, itu memang kita akui. Kita sudah minta pada rekanan untuk memperbaikinya. Karena masa pemeliharaannya selama 180 hari lamanya usai pekerjaan itu dilaksanakan. Dan dengan masa tengang pemeliharaan itu, perusahaan memperbaiki retak-retak jalan itu,‘’ paparnya.

Disinggung soal perencanaaan, kata Yan Rizal, masa perencanaan tidak terlalu panjang. ‘’Mungkin banyak faktor dalam penyelesaiannya, cuaca ekstrim. Pada dasarnya rekanan sesuai dengan spek dan bestek yang ada dikerjakan, memang dengan cuaca ekstrim ini, artinya kalau kondisi di lapangan belum memungkinkan. Karena kelas A dan B sesuai dengan spek yang ada, mungkin cuaca ekstrim yang tidak henti-hentinya hujan, dan satu sisi memang tenggang waktu sudah masuk pelaksanaan, dan itu sudah diupayakan dengan penyemprotan dan segala macam, supaya kandungan air dilapisan A dan B, jadi belum makmisal atau belum padat, karenakan waktu dihampar aspal,’’ ucapnya. ‘’Saya ingin rekanan secepatnya mengerjakan perbaikan kerusakan jalan itu. Mana yang rusak, dibongkar dan diperbaiki, karena pondasinya itu benar-benar agak rapuh,’’ tandasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, proyek peningkatakan jalan Kelurahan Nipah Panjang I - Desa BungaTanjung, Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjabtim sepanjang 2200 meter yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT. Usaha Batang Hari sudah rusak. Padahal proyek pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PERA) Tanjabtim ini baru selesai dikerjakan pada Desember 2017 lalu, dengan anggaran sekitar Rp. 7 milyar. Kini, aspalnya sudah rusak. ‘’Belum sampai satu bulan sudah rusak jalan aspalnya,’’ keluh salah satu warga Nipah Panjang, Supri (36), pada Sabtu (20/1).

Warga meminta kepada rekanan Dinas PU-PERA Tanjabtim yang mengerjakan jalantersebut, yaitu PT. Usaha Batang Hari agar memperbaiki infrastruktur jalan yang menjadi urat nadi perekonomian warga setempat ini. ‘’Karena kami khawatir, apabila tidak cepat diambil tindakan dengan diperbaiki, kerusakannya semakin melebar,’’ ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bunga Tanjung, Jauhari, saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui kerusakan jalan yang menelan biaya sekitar Rp. 7 milyar tersebut.‘’Menurut keterangan Kabid Bina Marga Dinas PU-PERA Tanjabtim (Risdiyansyah) pada waktu Musrenbang, jalan itu kan masih dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan, dan pengerjaan jalan itu memang dipaksakan. Kalau memang selama 6 bulan itu hancur, akan dibongkar balik,’’ jelas Kades menirukan ucapan Kabid Bina Marga.

Kades Jauhari juga menyebut, bahwa aspal jalan sudah pecah dan bukan retak lagi. ‘’Karena waktu pengerjaan tanah masih lembut dan mengejar waktu. Menurut saya jalanitu dak lama lagi pasti hancur,’’ sebutnya.

 


Penulis: AKHMAD. SF
Editor: MAULANA
Sumber: eNewsTimE.co

Tagar:

# MUARASABAK

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement