JAKARTA, KOMPAS.com -PT PLN (Persero) menetapkan tarif listrik komersial atau nonsubsidi pada September 2015 mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2015 dikarenakan merosotnya harga minyak.
Siaran pers PLN di Jakarta, Senin (31/8/2015) menyebutkan, tarif listrik September 2015 dibandingkan Agustus 2015 mengalami penurunan Rp 23,17 per kilo Watt hour (kWh) dari Rp 1.546,6 menjadi Rp 1.523,43 per kWh.
Golongan tarif yang mengalami penurunan Rp 23,17 per kWh tersebut adalah R-2 dengan daya 3.500-5.500 VA, R-3 dengan daya 6.600 VA ke atas, dan B-2 dengan daya 6.600.200.000 VA.
Sementara, golongan B-3 dengan daya di atas 200 kVA dan I-3 di atas 200 kVA, tarif listriknya turun dari Rp 1.218,26 menjadi Rp1.200,01 Rp per kWh.
Lalu, golongan I-4 dengan daya 30.000 kVA ke atas, tarifnya juga turun dari Rp 1.086,12 menjadi Rp 1.069,85 per kWh.
PLN mencatat harga minyak mentah Indonesia (ICP) mengalami penurunan dari posisi Juni 2015 sebesar 59,4 dollar AS per barrel menjadi 51,82 dollar per barrel pada Juli 2015. Sementara nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS dari Juni 2015 pada posisi Rp 13.313 per dollar AS menjadi Rp 13.375 per dollar pada Juli 2015 dan inflasi Juni 2015 berada di 0,54 persen naik menjadi 0,93 persen pada Juli 2015.
Sebelumnya, pada Agustus 2015, tarif juga mengalami sedikit penurunan (Rp1 per kWh) dibandingkan Juli 2015 setelah selama empat bulan terakhir (April-Juli 2015) mengalami kenaikan.
Penurunan listrik pada Agustus disebabkan pula penurunan ICP meski kurs rupiah melemah terhadap dollar AS dan tingkat inflasi mengalami kenaikan.
Per 1 Januari 2015, pemerintah menerapkan skema tarif penyesuaian (adjustment tariff) bagi 10 golongan pelanggan listrik PLN setelah sebelumnya sejak Mei 2014 hanya berlaku pada empat golongan.Dengan skema tersebut, maka tarif listrik mengalami fluktuasi naik atau turun yang tergantung tiga indikator yakni ICP, kurs, dan inflasi.
BI: Melemahnya Rupiah Tidak Berarti Indonesia Krisis Ekonomi 2
Soal Rekomendasi "Sell", Menkeu Tetap Akan Panggil JP Morgan
Menanggapi Program 100 Hari Kerja Bupati Terpilih Dillah Tanjab Timur Menjelang Pelantikan