Awak Kapal Asing dan TKBM Tanjabtim Diskrining



Rabu, 25 Maret 2020 | 14:17:02 WIB



Pendiskriningan ABK Asing dan TKBM Tanjabtim memutuskan Covird 19.
Pendiskriningan ABK Asing dan TKBM Tanjabtim memutuskan Covird 19.

Advertisement


Advertisement

MUARASABAK,eNewsTimE.co - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi terus berupaya mencegah masuknya wabah Virus Corona ke wilayah itu. Ratusan Anak Buah Kapal (ABK) maupun Kapten Kapal Asing serta Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Diskrining sebelum beraktifitas. 

Sekda Tanjabtim, Sapril menyampaikan, bahwa berdasarkan data kesyahbandaran pada Januari, sudah sebanyak 39 Kapal Asing dengan jumlah 374 ABK yang masuk ke Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung ini. 39 kapal itu diantaranya, Kapal dari Singapura sebanyak 18 kapal, dengan ABK sebanyak 143 orang. Kemudian kapal dari Malaysia sebanyak 17 kapal, dengan ABK sebanyak 127 orang. Lalu kapal dari Thailand sebanyak 2 kapal, dengan ABK sebanyak 39 orang. Lalu kapal dari Banglades sebanyak 1 kapal, dengan ABK sebanyak 26 Orang. 

Pada Februari, lanjutnya, kapal asing yang masuk ke Tanjabtim sebanyak 23 kapal, dengan ABK sekitar sebanyak 284 Orang. Kapal dari Sigapura sebanyak 14 kapal, dengan ABK sebanyak 190 orang. Lalu kapal dari Malaysia sebanyak 6 kapal dengan ABK 35 orang. Lalau dari tailan 2 kapal, dengan ABK sebanyak 35 orang. Kemudian dari China 1 kapal dengan ABK sebanyak 24 orang. 

Terkait SOP Syahbandar, karantina dan bea cukai, katanya, bahwa kapal yang masuk kepelabuhan Muarasabak maupun di pelabuhan Nipah Panjang, sebelum beraktifitas pihak kantor kesehatan pelabuhan atau karantina, Imigrasi, SUP maupun pihak bea cukai melakukan pemeriksaan dan pengecekan. ‘’Terkait merebaknya Virus Covid-19 ini, pihak terkait lebih ditekankan lagi pengecekan kesehatan kru dan kapten kapal,’’ tegas Sekda, pada beberapa hari lalu. 

Dan Alhamdulilah, ucap Sekda, pihak Karantina dilengkapi dengan peralatan yang lengkap, yaitu alat pendeteksi suhu badan sebanyak 4 unit. Kemudian memiliki baju robot sebanyak 18 set. Lalu Karantina juga memiliki alat untuk pendeteksi KGT, alkohol, GB dan Malaria sebanyak 100 set. Kemudian pihak karantina juga memiliki peralatan tes sebanyak 200 set. ‘’Atas kekhawatiran TKBM di kapal orang asing itu, kita sudah menyiapkan masker dan pengetahuan terkait pencegahan Covid-19 itu,’’ tuturnya. 

Sementara itu, Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Muarasabak, M. Alfitrah menjelaskan, terkait pengamanan masuknya Covid-19 ke Tanjabtim, sebelum kapal asing masuk pelabuhan Muarasabak maupun Nipah Panjang, terlebih dahulu kapal tersebut berada di Ambang Luar. Dimana kapal-kapal itu di karantina terlebih dulu, barulah dapat melanjutkan aktifitas selanjutnya. ‘’Intinya, sebelum kita pihak KKP melakukan pemeriksaan dan pengecekan, Kapten maupun ABK kapal tidak diperbolehkan keluar kapal. Seluruh kapal asing yang masuk kita periksa, bila sudah clear dan dinyatakan sehat semua, barulah kita berikan sertifikat konfrensi atau bebas karantina,’’ terangnya. 

Menurut Alfitrah, bagi masyarakat Tanjabtim tak perlu resah. Karena sepengetahuannya, kapal-kapal yang dari China itu diisolasi terlebih dahulu selama 14 hari. Setelah melewati tahapan ingkorbasi itu, barulah dapat melanjutkan perjalanan dari China kepelabuhan Muarasabak ataupun Nipah Panjang selama 20 hari lamanya. ‘’Kita wajib naiki kapal asing itu untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan, meskipun kapal tersebut masuknya pukul 1 malam. Begitu juga dengan TKBM Tanjabtim, pulang dari kegiatan bongkar muat disana kita periksa juga kesehatannya barulah mereka bisa pulang ke rumah,’’ tukasnya.

 

 

 

 


Penulis: Akhmad SF
Editor: Beni Murdani, SE
Sumber: eNewsTime.co

Tagar:

# MUARASABAK

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement