Uppss Warga Pulau Harapan Kena Gatal-Gatal



Kamis, 23 Mei 2019 | 11:57:46 WIB



Saat Berkunjung Ke Rumah Warga
Saat Berkunjung Ke Rumah Warga Buyamin

Advertisement


Advertisement

Nipah Panjang, eNewsTimE.co-Warga Pulau Harapan Kelurahan Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur diserang penyakit gatal-gatal. Awalnya diduga penyakit ini merupakan akibat dari limbah sabut kelapa dan kulit pinang, akan tetapi timbul spekulasi baru yakni gatal-gatal yang menyerang warga tersebut akibat dari adanya pohon pedada yang diselimuti ratusan ulat bulu. Sehingga apabila air pasang, ulat bulu tersebut terbawa arus air sungai dan mencemari air sungai yang notabene digunakan warga sebagai kebutuhan sehari-hari untuk mandi dan mencuci. “Awalnya kita menduga gatal-gatal ini dari limbah sabut kelapa dan kulit pinang, tetapi nyatanya dari ulat bulu. Kenapa kita simpulkan begitu karena seluruh warga disini yang kena gatal semenjak adanya ulat bulu yang ada dibelakang rumah tepatnya di pohon itu, keberadaan ulat bulu tersebut sudah kurang lebih tiga pekan terakhir ini, namun baru dua pekan ini, kami mengalami gatal-gatal,” ujar salah satu warga Marwia.

Camat Nipah Panjang, Kamaruddin, SStp.MM yang meninjau langsung kelokasi Rabu (22/5) kemarin, bersama Lurah Nipah Panjang I, Lurah Nipah Panjang II, serta Kepala Puskesmas Nipah Panjang, Drg. Darwin beserta tim medis, selain memberikan pertolongan berupa pengobatan kepada warga, Kamaruddin juga berharap agar warga bias membantu membasmi hama ulat bulu tersebut. “Kita kemari dating untuk meninjau langsung kondisi warga dan memberikan pertolongan untuk mengurangi gatal-gatal. Dari yang kita lihat sepertinya benar dari ulat bulu, karena banyak sekali ulat bulu diatas air sungai ini. Dan lagi lokasi pohon pedada yang berada persis dibelakang rumah warga membuat ulat bulu tersebut dapat terbang kerumah warga akibat diterbangkan angin,” ujarnya.

Untuk itu Kamaruddin berharap agar warga dapat membantu untuk memusnahkan pohon pedada tersebut. “Karena mereka (ulat bulu-red) berkembang biak di pohon pedada tersebut, kira-kira warga bisa tidak membantu membakar pohon tersebut,” ucapnya.

Namun dikarenakan lokasi pohon yang berada diatas air, akan sangat sulit membasmi ulat bulu tersebut. ‘’Inilah yang menjadi salah satu kendalanya. Karena pohon berada diatas air, akan sulit untuk membakarnya,’’   tambahnya.

Oleh karena itu warga berharap pemerintah memberikan solusi terbaik untuk mereka terkait wabah ulat bulu ini. ‘’Terima kasih kepada Bapak Camat beserta rombongan dapat mengunjungi warga disini dan memberikan obat, namun kami berharap kepada Bapak Camat apa solusinya supaya ulat bulu tersebut bisa hilang dari pohon itu, supaya kami tidak lagi dihantui oleh ulat bulu. Karena saat ini jika air pasang semua ulat bulu itu hanyut dan naik ke rumah warga,  dari itu kita disini terkena gatal gatal, jadi sekali lagi kami berharap kepada Bapak Camat untuk dapat memberikan solusi terbaik agar ulat bulu tersebut hilang di sekitar kita,” harapnya.

 


Penulis: Buyamin
Editor: Lia
Sumber: eNewsTimE.co

Tagar:

# MUARASABAK

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement