MERANGIN,eNewsTimE.co - Habitat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) kian tahun kian menurun. Salah satunya, Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang dipekirakan populasinya hanya sekitar 400 ekor. Rendahnya populasi tersebut, melalui hari "Tiger Day" Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Merangin menghimbau agar satwa yang bercorak sangar tersebut dilindungi dan jangan diburu. 'Kita semua harus merubah mindset. Harimau harus kita lindungi dan kita jaga kelestariannya agar keberadaannya tidak punah sebagai mana yang dicemaskan akhir-akhir ini,' kata Sekda Sibawaehi mewakili Bupati Merangin Al Haris saat membuka acara itu Minggu (29/7) di depan Kantor Bupati.
Lanjutnya, Harimau tidak boleh dijerat dam ditangkap apa lagi diganggu. Barang siapa yang mengganggu kelestariannya akan mendapat sanksi hukum sesuai undang undang yang berlaku. 'Baru-baru ini saya mendapat pengaduan dari warga, yang mengaku telah digigit Harimau, ternyata sekali diselidiki lebih dalam, warga itu bukannya digigit Harimau, tapi diseruduk Babi Hutan,' tambahnya.
Pola pikir masyarakat yang selama ini menganggap Harimau itu adalah lawan harus dirubah. Harimau itu tidak jahat dan tidak pernah mengganggu, kecuali karena kelalaian manusia dan adanya kesempatan. 'Meski binatang, Harimau juga makhluk Tuhan. Sudah sepatutnya satwa ini dilindungi,' tukasnya.
Menariknya, pada cara itu dimeriahkan dengan jalan santai dengan rute seputaran Kota Bangko diikuti ratusan peserta dari berbagai penjuru Merangin.
Kongres KKP Bone Rekomendasikan Arung Palakka Pahlawan Nasional