Harga Pinang Belum Stabil, Petani Pasrah



Kamis, 10 Mei 2018 | 19:33:26 WIB



Komoditi Pinang
Komoditi Pinang

Advertisement


Advertisement

MUARASABAK, eNewsTimE.co-  Harga salah satu komoditi andalan petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), yaitu pinang, hingga kini masih belum stabil. Dalam dua bulan terakhir ini, fluktuasi harga pinang itu sedikitnya sudah terjadi dua kali. ‘’Keadaan beginilah (harga tak stabil) yang selalu dihadapi petani pinang, dan Petani selalu pasrah,’’ ungkap salah satu petani pinang di Kelurahan Pandan Jaya, Kecamatan Geragai, Mahmud, kemarin.

Menurutnya, buah pinang sehari dijemur kini dihargai oleh pembeli Rp. 10.000/Kg, sebelumnya harga mencapai Rp. 12.000 hingga Rp. 14.000. Bahkan harga jual pinang tersebut tersebut pernah diangka Rp. 7.000/Kg. ‘’Mau tidak mau, berapapun harga jual pinang itu, kita tetap menjualnya demi memenuhi kebutuhan pokok keluarga,’’ ucapnya.‘’Yang kita khawatirkan lagi, menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sebab, biasanya harga jual buah pinang itu kembali anjlok,’’ imbuhnya. 

Salah satu Pengepul pinang di SK 7 Kelurahan Pandan Jaya, Haris juga mengatakan, saat ini harga beli buah pinang mulai merangkak naik sekitar Rp. 1.000 honga Rp. 2.000/Kg. ‘’Untuk pinang basah, kita membelinya diharga Rp. 8.000. Sedangkan yang kering Rp. 13.000 hingga Rp. 14.000,’’ katanya.

Dia menyebutkan, dia menghargai buah pinang hasil dari petani itu berdasarkan kualitas pinang itu sendiri, sesuai pasarannya. ‘’Kadar air 15 persen, biasanya kita hargai sekitar Rp. 10.000/Kg, sedangkan kadar air dibawah 10 persen dihargai sekitar Rp. 13.000 hingga Rp. 14.000. Sementara kadar air 3 sampai 5 persen, dihargai Rp.14.500 hingga Rp. 15.000. Kita membayar sesuai kwalitas pinangnya,’’ tandasnya.


Penulis: Akhmad.SF
Editor: Beni Murdani, SE
Sumber: eNewsTimE.co

Tagar:

# MUARASABAK

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement