Bupati Romi Pertama Dicoklit

Sebagai Pemilih Pemilu 2019


Selasa, 17 April 2018 | 21:06:38 WIB



Pemasangan stiker tanda Coklit sudah dilakukan di Rumah Dinas Bupati Tanjabtim
Pemasangan stiker tanda Coklit sudah dilakukan di Rumah Dinas Bupati Tanjabtim AKHMAD. SF/NT

Advertisement


Advertisement

MUARASABAK, eNewsTimE.co - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), pada Selasa (17/4) melaksanakan Apel Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 mendatang. Apel Coklit yang dilaksanakan di halaman Kantor KPU Tanjabtim itu tanda pencoklitan data pemilih telah dimulai secara resmi, diikuti oleh segenap Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan staf KPU Tanjabtim.

Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto yang pertama dicoklit sebagai pemilih pada Pemilu 2019 mendatang. Ketua KPU Tanjabtim, Mustaqim dan Anggota bersama petugas Coklit langsung mendatangi Rumah Dinas Bupati Tanjabtim setelah Apel Coklit selesai dilaksanakan.

Bupati Romi berharap, agar kegiatan Coklit data pemilih ini memenuhi mekanisme dari KPU. ‘’Semoga mata pilih yang belum terakomodir, bisa diakomodir untuk Pemilu 2019 ini,’’ harap Romi.

Ketua KPU Kabupaten Tanjabtim, Mustaqim mengungkapkan, kegiatan Coklit data pemilih Pemilu 2019 mendatang akan dilaksanakan selama satu bulan penuh, terhitung sejak 17 April sampai dengan 17 Mei 2018 mendatang. Dimana Coklit data pemilih itu dilaksanakan oleh Pantarlih, sama halnya dengan melakukan pemutakhiran data pemilih. ‘’Kegiatan ini ada tiga hal, yaitu mencatat, memperbaiki dan mencoret,’’ ungkap Mustaqim.

Dijelaskannya, mencatat, petugas Pantarlih melakukan pencatatan terhadap pemilih yang memenuhi syarat, yang mana mereka belum terdaftar dalam data pemilih, terus pemilih yang disabilitas. Lalu memperbaiki, dimana data pemilih yang keliru, seperti nama, NIK maupun alamat. Sedangkan mencoret, bilamana petugas Pantarlih mendapatkan data pemilih yang terdata telah meningal dunia, pindah maupun ubah status dari Polri ke TNI, dari Polri ke masyarakat biasa, maupun dari masyarakat biasa ke Polri. ‘’Kegiatan ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, bahkan dunia. Ini bahkan pemilu nasional, pemilihnya bukan saja hanya di Indonesia bahkan di luar negeri (WNI),’’ jelasnya.

 


Penulis: AKHMAD. SF
Editor: BENI MURDANI
Sumber: eNewsTimE.co


Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement