Refleksi Dua Tahun Kepemimpinan Romi-Robby Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanjabtim



Kamis, 12 April 2018 | 22:01:15 WIB



Bupati Romi saat menemui para pengunjuk rasa
Bupati Romi saat menemui para pengunjuk rasa MAULANA/NT

Advertisement


Advertisement

MUARASABAK, eNewsTimE.co - Kepada Banu Subagio, Government and Relation Supt Petrochina, Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Romi Hariyanto, SE meminta agar dibantu mempersiapkan rencana pengembangan Kopi Liberica. Romi menyanggupi untuk mempersiapan Seribu Hektar lahan untuk mewujudkan rencana tersebut. “Tahap awal kita akan garap di wilayah Kecamatan Dendang dan sebagian lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM),’’ kata Romi kepada Banu yang sengaja diundang ke Rumah Dinas Bupati di Muarasabak, Senin (8/4) sore.

Banu diketahui pernah memimpin pengembangan Kopi Liberica di Kabupaten tetangga. Sayang, menurut Banu, progres pengembangan itu tidak sesuai rencana awal. Tingkat produksinya mandek. “Petani di sana tidak sanggup memenuhi kuota permintaan ekspor,’’ungkapnya.

Karena itu, penghobby kopi itu sangat respek dengan permintaan Romi agar Liberica dikembangkan di Tanjabtim melalui support CSR perusahaannya. Selain karena lahan yang masih tersedia, nilai ekonomis liberica juga sangat menjanjikan. Sejalan dengan keinginan Romi menghadirkan komoditi alternatif bagi masyarakatnya yang selama ini cenderung bertanam kelapa sawit.

Dipilihnya KTM sebagai salah satu calon lokasi pengembangan Liberica bukan tanpa alasan. Di lokasi yang sama, Romi juga sedang mengembangkan aneka tanaman buah yang bernilai ekonomis tinggi. Dari 60 Hektar lahan yang disiapkan, saat ini sudah mulai dikembangkan Durian, Jeruk dan buah Naga masing–masing 10 Hektar. Kawasan yang berada di pintu masuk Tanjabtim ini memang dipersiapkan sebagai sentra tanaman buah. Di lokasi itu juga didirikan pusat pengembangan ternak yang terintegrasi dengan Taman Teknologi Pertanian (TTP). Kelak kawasan KTM dijadikan bagian dari destinasi agrowisata terintegrasi dengan objek wisata di kawasan lain Tanjabtim.

Saat Musrenbang Kabupaten yang digelar di Kantor Bupati 2 April lalu, Romi dengan tegas menyampaikan kepada para stafnya untuk berusaha mencari jalan agar masyarakat tidak lagi latah bertanam sawit. Romi meminta agar sentra–sentra produksi masyarakat kembali ke potensi masing–masing wilayah. Edukasi adalah langkah mutlak. Namun tentu daya rangsang ekonomis dari hasil perkebunan sawit harus dijawab dengan alternatif yang bernilai ekonomis pula. Kopi liberica salah satu alternatf itu. “Sekilo, harganya bisa berkisar seratus dua puluh lima ribu,’’Banu menambahkan.

Di sektor pelayanan publik, Romi bersama wakilnya Robby Nahliyansyah juga menggeber sejumlah inovasi. Terakhir, dipimpin langsung bupati Romi, sejumlah kepala OPD mendatangi walikota Surabaya Tri Rismaharini. Kunjungan itu sebagai perbandingan upaya Tanjabtim menerapkan apresiasi kinerja terukur setiap aparaturnya. Romi–Robby menargetkan, awal tahun depan setiap aparaturnya berkinerja terukur berdasar Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (ANJAB-ABK).

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Tanjung Jabung Timur, Fajar Alamsyah, SE mengaku optimis ANJAB-ABK itu kelar sebelum Desember tahun ini. “Dari rumusan itu kita akan hitung capaian target kinerja apartur. Reward dan punish yang diterpakan akan lebih objektif,’’jelas Fajar di Muarasabak, Selasa (9/4).

Dua tahun memimpin pembangunan Tanjung Jabung Timur, Romi–Robby berupaya keras mempercepat teruwujudnya Visi Merkyat (Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat ) yang ditopang Delapan pilar rencana strategis. Berinovasi adalah salah satu instrument percepatan itu. Inovasi dimaksudkan termasuk diambilnya langkah–langkah ‘tak biasa’. Meski tentu saja, tugas penyediaan infrastruktur masih menjadi prioritas utama. Karena itu, disamping membangun jalan, jembatan, air bersih, listrik, sarana pendidikan dan kesehatan. Romi–Robby terus mengidentifikasi kembali apa sebenarnya tantangan terkini bagi Tanjabtim. “Identifikasi ini penting sebagai dasar kami merumuskan atau memperbaiki strategi agar lebih efektif,’’kata Romi.

Pembangunan jalan sendiri sebenarnya sudah memenuhi target RPJMD pada tahun 2017, dimana jalan yang tersedia sudah mencapai 78,76 persen. Begitu pula jembatan, tahun 2017 sudah jauh lebih baik dari tahun 2015. Ada peningkatan jembatan kondisi baik dari 113 saat ini sudah 146 unit. Sedangkan air bersih saat ini tercatat sudah mampu melebihi target RPJMD yag dipatok 55 persen. Sektor paling signifikan adalah pemenuhan kebutuhan listrik warga yang ratio elektrikasi rumahtangga nya meningkat pesat dari hanya 11,78 persen tahun 2015 menjadi 94,55 persen di tahun 2017. Angka ini jauh melampaui target RPJMD diangka 84 persen. Alokasi ekscavator bagi kecamatan. Tahun 2017, tercatat berhasil membangun tanggul baru sepanjang 55,92 KM, parit 56,30 KM, jalan 68,39 KM dan pekerjaan lingkungan seluas 2,18 Hektar.

Saat ini, aku Romi, dia bersama Wakil Bupati Robby Nahliyansyah sedang berjuang menyamakan persepsi segenap aparaturnya bahwa semua sektor memiliki peran dan tanggungjawab yang sama dan seimbang. Tidak ada yang lebih penting. Semua saling membutuhkan. Begitu pula peran masyarakat dalam mendukung segala upaya itu. Romi menyadari, kondisi keuangan yang beberapa tahun terakhir mengalami defisit agak menyulitkan dalam melaksanakan rencana yang sudah disusun dalam RPJMD. Namun, bagi Romi, tabu untuk pesimis. Karena itu, memastikan setiap langkah yang dilakukan betul – betul efisien dan efektif menjadi keharusan. Dia juga tak segan mengatasi keterbatasan itu dengan mengajak daerah tetangga berkolaborasi. Tahun lalu, Romi menggagas kerjasama dengan Pemkab Lingga Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah kerjasama berhasil dilakukan, baik sektor perikananan yang menjadi potensi andalan kedua daerah maupun sektor pariwisata khususnya pengelolaan bersama Pulau Berhala. Soal Pulau Berhala ini, Romi diapresiasi banyak pihak karena kemampuan diplomasinya yang mencairkan ketegangan kedua daerah saat pulau eksotik itu diperebutkan.

Romi–Robby optimis, Tanjung Jabung Timur akan menjadi kawasan yang sangat diperhitungkan. Selain karena posisinya yang strategis sebagai penyangga Singapura – Batam – Johor (Sibajo), anugerah potensi yang beragam menjadikan Tanjung Jabung Timur punya bekal mumpuni menyongsong masa depan. “Tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri. Kami bekerja keras agar masyarakat tidak hanya jadi penonton di tanahnya sendiri,’’ kata Romi. Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu fokus dalam tiga tahun kedepan. Romi–Robby tak ragu mengalokasikan Rp. 4,1 miliar bagi menjamin warganya terlayani kesehatannya melalui jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Ketersediaan Dokter Spesialis di RSUD Nurdin Hamzah terus ditambah. Tahun ini sudah ada 18 Dokter Spesialis yang diberikan rangsangan pendapatan hingga lima belas juta rupiah perbulan. Pun fasilitas layanan kesehatan terus ditingkatkan. Delapan dari 11 Puskesmas yang tersebar di tiap Kecamatan  saat ini sudah menjadi Puskesmas rawat inap. Dengan keseriusan ini, angka harapan hidup sudah mencapai 65,4 pertahun, angka kematian bayi tinggal 20,24 per 1000 kelahiran dan angka kematian ibu hanya tinggal 6 orang. Begitu pula dampaknya bagi cakupan persalinan oleh tenaga medis yang berhasil mencapai 92 persen. “Kami juga sangat bergembira, bahwa tahun ini angka kemiskinan hanya tinggal 12.58 persen dan gini ratio kita lebih baik dari gini ratio Provinsi Jambi. Hal ini akan terus kami tingkatkan dengan pembangunan berkeadilan bagi seluruh warga di seluruh pelosok sekalipun,’’kata Romi.

                                                                  

Gaya Merakyat

 

Bagi warga Tanjung Jabung Timur, gaya memimpin Romi dan Robby memang selaras dengan Visi yang diusungnya ; Merakyat. Sejak awal dilantik 12 April 2016, gaya merakyat yang menjadi keseharian Romi maupun Robby sungguh jauh dari kesan pencitraan. Keduanya tak segan berbaur dengan warganya dalam berbagai kesempatan. Nyaris tak ada batas. Karena itu, Romi–Robby dikenal dekat dengan warganya. Bagi warga, gaya merakyat pemimpinnya itu memudahkan mereka menyampaikan aspirasi bahkan kritikan. Satu ketika, sejumlah warga Kecamatan Dendang mendatangi gedung DPRD untuk ‘demo’ soal lahan kebun mereka yang bersengketa dengan salah satu perusahaan, Romi yang mendengar kabar itu datang sendiri menemui para demonstran. Dia memilih berdialog langsung di halaman gedung DPRD dengan hanya berkaos dan bersandal jepit. Para demonstrans merasa mereka dimanusiakan oleh sikap Romi yang tak segan berbaur langsung dengan mereka. Begitu pula saat sejumlah mahasiswa Tanjabtim mengeluhkan sejumlah persoalan kepada Romi. Tanpa pengamanan dia menemui langsung Mahasiswa dan menjelaskan bagaimana kewenangan dan sikap Pemkab terhadap aspirasi Mahasiswa itu.

Kesaharian Romi pun biasa saja, berpakaian sekenanya, Romi kadang jauh dari kesan taat protokoler. Saat di Kantor Romi terbiasa menerima tamu bukan di ruang kerja melainkan hanya di lobby Kantornya. Administrasi surat menyurat pun sering ditandatanganinya di tempat itu. “Anekdot kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah itu sudah lewat jamannya. Saat ini kita butuh kerja cepat, akurat dan efektif,’’ujarnya suatu ketika ditanya soal kesehariannya itu. Bagi Romi, keberpihakan kepada masyarakat itu tidak cukup hanya retorika. Karenanya, dia tak segan membuat kebijakan keharusan PNS membeli beras petani lokal, atau himbauan yang dia kirim dalam surat edaran agar PNS memakmurkan Masjid dan rutin Sholat Dhuha berjamaah saban Jumat. “Kewajiban kami selaku pemimpin mengingatkan soal kebaikan. Soal ketaatan pada himbauan itu tentu ada nilai filosofis loyalitasnya, bukan pada kami tapi pada tanggungjawab setiap aparatur itu sendiri,’’ucap Romi.

Sejumlah gagasan besar sedang pula diperjuangkan Romi, tahun ini dimulai pembangunan sirkuit bertaraf nasional di bilangan Paritculum I. Sirkuit ini nantinya diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisata khususnya bagi penggemar otomotif. Sirkuit ini akan terintegrasi dengan agrowisata kebun buah KTM, wisata bahari Kampunglaut dan wisata religi yang tersebar di berbagai perkampungan Tanjung Jabung Timur. ‘’Harapan kita semua akan saling terkoneksi menjadi sebuah daya tarik yang bukan hanya bernilai ekonomis namun lebih pada peningkatan daya saing daerah secara umum,’’ tukasnya. (hms/adv)

 

  

 

 

    

 


Penulis: MAULANA
Editor: MAULANA
Sumber: eNewsTimE.co


Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement