eNewsTime. Id, KERINCI – Sekda Kerinci, Zainal Efendi, Senin (5/8) me-launching Sekolah Lansia Tangguh BKL Permata Bunda di Desa Koto Agung, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci.
Kegiatan tersebut, dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Drs. Putut Riyatno, M.Kes, sejumlah Kepala OPD terkait, Camat Keliling Danau, Forkopimcam, dan tamu undangan lainnya
Sekolah Lansia Tangguh BKL Permata Bunda ini bertujuan d dapat menjadi pusat pendidikan dan aktivitas bagi para lansia di daerah tersebut.
Sekda Kerinci Zainal Efendi dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif pembukaan sekolah lansia ini. Karena Program ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di Koto Agung,serta menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung program-program serupa.
“Dengan adanya Sekolah Lansia Tangguh BKL Permata Bunda, diharapkan para lansia di Desa Koto Agung dan sekitarnya dapat memiliki tempat yang mendukung mereka untuk terus berkembang dan menjaga kesehatan serta kesejahteraan mereka,” kata Zainal Efendi
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Drs. Putut Riyatno, M.Kes, mengatakan, BKL Permata Bunda ini merupakan langkah maju dalam upaya kita meningkatkan kesejahteraan lansia. Diharapkan program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
Selain meresmikan sekolah lansia, Zainal Efendi juga mengukuhkan pengurus Sekolah Lansia Tangguh BKL Permata Bunda Desa Koto Agung. Pengukuhan ini menandai dimulainya operasional sekolah lansia tersebut dan diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi komunitas lansia di daerah tersebut.
Pj Bupati Kerinci Resmikan Gedung Seni dan Olahraga Pendung Tengah 6
Pj Bupati Kerinci Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Siulak Panjang 6
Pj Bupati Kerinci Jalani Evaluasi Kinerja Triwulan IV di Kemendagri RI 6
Pj Bupati Kerinci Safari Jumat di Masjid Nurul Iman Pungut Mudik 6
Pj Bupati Kerinci, Buka Rakor Daerah Publikasi Data Stunting 6
PJ Bupati Kerinci Hadiri Peringatan HUT TNI Ke 79 Tahun 2024 6
Kapolda Jambi Berhasil Ungkap Kasus Korupsi di Diknas Capai Rp21,8 Miliar