Wabup Robby Buka Rembuk Stunting



Rabu, 20 Juli 2022 | 12:38:48 WIB



Wabup Tanjabtim Robby Fose Bersama
Wabup Tanjabtim Robby Fose Bersama

Advertisement


Advertisement

Muarasabak,eNewsTimE.Id - Wakil Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) H. Robby Nahliyansyah, S.H buka acara rembuk stunting dan koordinasi lintas program dan lintas sektor lingkup Tanjabtim, bertempat di Aula Bappeda, Rabu (20/7/22). 

Dalam kegiatan itu, Robby menakankan pentingnya koordinasi dan mengambil perannya di masing-masing stakeholder. Karena langkah itu sangat penting dalam rangka bekerjasama untuk percepatan penurunan angka stunting di wilayah Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung.

‘’Saya minta antar sektor untuk tetap menjaga kolaborasi dalam intervensi dapat berjalan dengan baik, baik melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi, membangkitkan pemahaman serta kepedulian masing-masing individu untuk mengoptimalkan peranya dalam upaya penanggulangan stunting,’’ Imbuhnya. 

Masalah stunting di Wilayah ini masih memerlukan perhatian seluruh masyarakat dan stakeholder terkait. Pasalnya dalam situasi pandemic covid - 19, masyarakat ragu mendatangani  Posyandu guna memantau status gizi dan perkembangan anaknya. Ditambah lagi dengan permasalahan kurangnya pengetahuan tentang Kesehatan dan gizi masa kehamilan yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin.

"Sebagaimana kita ketahui Bersama,  bahwa seribu hari pertama kehidupan adalah periode yang sensitive bagi kehidupan anak. Sebab dampak dari pemenuhan gizi dan nutrisi lain yang tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki. Oleh karena itu butuh perhatian khusus atas pemenuhan gizi mereka,’’ Paparnya. 

Salah satu faktor penting yang wajib diperhatikan, Kata Robby, agar upaya penurunan stunting dapat tepat sasaran adalah kualitas data, Perbaikan data stunting yang akan menjadi rujukan perencanaan monitoring dan evaluasi intervensi stunting. Maka itu, diminta Desa dan Kelurahan, bidan desa dan petugas gizi puskesmas bersama-sama dengan kader di masing-masing desa, kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting.

‘’Penelusuran balita 2 bulan berturut-turut berat badan tidak naik, balita dengan gizi buruk, dan balita gizi kurang, balita penderita penyakit kronis TBS dan gizi alergi, dan balita dengan gangguan metabolisme,’’ katanya.

 

 


Penulis: Akhmad SF
Editor: Muliana Sari
Sumber: eNewsTimE.Id

Tagar:

# MUARASABAK

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement