Menjaga Hutan dan Lahan Menjadi Perhatian Serius

Menjelang Perhelatan Asian Games 2018


Senin, 23 Juli 2018 | 21:16:39 WIB



Fachrori Umar saat memimpin rapat pencegahan Karhutla
Fachrori Umar saat memimpin rapat pencegahan Karhutla MAULANA/NT

Advertisement


Advertisement

JAMBI, eNewsTimE.co - Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi menjadi perhatian utama menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018.

Rapat dipimpin langsung Pelaksana Tugas Gubernur Jambi, Fachrori Umar, dihadiri Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Hardwinarto, Kapolda Jambi, Muchlis. AS, Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rafles Panjaitan, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat , Amir Sakib, Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur Robby Nahliansyah, serta pihak terkait lahan dan hutan mengikuti rapat tersebut di Ruang Rapat Sekda Provinsi Jambi, Senin (23/07/2018). ‘’Sampai saat ini Jambi masih dalam keadaan aman dari kebakaran lahan hutan dan lahan,’’ kata Fachrori.

Meskipun dengan kesiapan tim pemukul api Manggala Agni dibantu pihak TNI dan Polri yang melakukan patroli bersama mencegah serta memukul api yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, ‘’Kita sudah mulai musim panas dan ini menjadi perhatian semua pihak termasuk masyarakat membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di setiap daerah,’’ tegasnya.

Ajakan untuk membantu serta mencegah sedini mungkin kebakaran lahan yang akan terjadi terlebih khusus didaerah gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, ‘’Asian Games sebentar lagi akan dilaksanakan akibat asap yang terjadi negara Singapura melakukan protes jika ada kebakaran hutan,’’ ujar Fachrori.

Sementara itu, Dirjen Planologi dan Tata Lingkungan Kementerian LHKH, Sigit Hardwinarno menjelaskan, dirinya mendapat tugas menangani kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, ‘’Mengetahui data serta informasi Jambi dalam keadaan aman dan terkendali membuat tenang pihak pusat termasuk masyarakat,’’ kata Sigit.

Kuatnya tim pencegah terjadinya kebakaran hutan Jambi dengan berbekal peralatan yang masih terdapat beberapa kekurangan menunjukkan kemajuan serta pengabdian yang luar biasa, terkendala dana serta peralatan tidak menyurutkan langkah tim berupaya melepas dari dari kepungan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 lalu masih membekas diingatan masyarakat Jambi telah terkepung asap dengan ambang batas berbahaya bagi kesehatan.

Direktur Pencegahan Karhutla, Rafles Panjaitan mengatakan, untuk kebakaran hutan beberapa wilayah di Indonesia Jambi masih tergolong kecil dibanding Riau, Kalimantan Barat, bahkan Nusa Tenggara Timur lahan seluas sepuluh ribu hektar dibakar kemudian menunggu hujan turun hingga akan tumbuh rumput untuk makanan ternak, ‘’Sengaja untuk ternak dan memang tidak ada negara lain yang melakukan protes,’’ kata Rafles.

Menurut Rafles, terkait fase krisis terjadinya kebakaran hutan hendaknya menjadi perhatian serius seluruh aparat yang berada dilapangan maupun informasi terkait hotspot yang muncul serta melakukan pemadaman secepat mungkin terhadap api yang menyebabkan kebakaran semakin meluas, ‘’Juli-Oktober ini fase krisis yang perlu semua pihak saling membantu mencegah terjadinya bencana kebakaran,’’ katanya.

Sementara Kapolda Jambi, Muchlis. AS menegaskan, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi 90 persen faktor manusia, dirinya menegaskan pola yang dilakukan pihak yang membakar hutan sudah dapat diketahui, ‘’Polanya sudah kita ketahui dan jika sengaja membakar akan kita tindak secara hukum,’’ kata Kapolda Jambi.

Semangat tim pemadam api mendapat apresiasi tinggi dari Kapolda, pekerjaan yang mengandung resiko besar dapat dilaksanakan dengan baik, ‘’Mereka bekerja sepenuh jiwa, tanpa memikirkan dana, bahkan baju standar pemadaman saja masih belum memadai dan ini hendaknya menjadi perhatian untuk tim yang telah siap siaga bekerja tanpa mengenal waktu,’’ ujar Kapolda.

 


Penulis: MAULANA
Editor: MAULANA
Sumber: eNewsTimE.co


Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement