Ini Hal Menarik Seputar Pembukaan MTQ 47



Minggu, 06 Agustus 2017 | 21:16:12 WIB



Atraksi tari 1000 lilin pada pembukaan MTQ ke 47 tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjabtim-
Atraksi tari 1000 lilin pada pembukaan MTQ ke 47 tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjabtim- MAULANA/NT

Advertisement

MUARASABAK, eNewsTimE.co - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Jambi ke 47 resmi dibuka. Pembukaan oleh Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli bertempat di Gelora Datuk Paduka Berhala Muarasabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Sabtu (5/8) malam. Selain pembukaan yang spektakuler, acara pembukaan juga diramaikan dengan beberapa isu menarik yang mencuat saat pembukaan. Baik yang disampaikan dalam laporan panitia oleh Bupati Tanjabtim, H. Romi Hariyanto maupun yang disampaikan oleh Gubernur Zola. Ada juga pernyataan menarik H. Andi Alias Wello, Bupati Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang menjadi tamu kehormatan bersama seluruh Bupati dan Walikota se Provinsi Jambi.

Bupati Romi dalam laporannya memaparkan para pihak yang turut berpartisipasi mempersiapkan perhelatan akbar keagamaan itu. Termasuk para penyumbang materil. Menariknya, Romi juga menyebutkan bahwa PT. Wira Karya Sakti (WKS) sama sekali tidak membantu. Padahal, perusahaan itu diketahui punya ratusan ribu hektar lahan hutan produksi di Provinsi Jambi terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pernyataan ini pun disambut riuh rendah tamu VIP di podium utama. Bahkan dari sisi kanan podium, yang merupakan tempat masyarakat umum , terdengar teriakan "huuuu..". Selain pernyataan soal WKS yang tak berkontribusi pada MTQ kali ini, Romi juga menyampaikan gagasan barunya yang digarapkan dapat menjadi tradisi baru MTQ di masa-masa mendatang. Dimana setiap peserta kafilah dilarang keras bertemu anggota dewan hakim.

Zumi Zola sendiri usai pembukaan mengapresiasi pernyataan Bupati Romi tersebut. Dikatakannya, Romi memang dikenal kritis pada hal-hal yang bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. Sudah semestinya WKS sebagai salah satu perusahaan besar turut berpartisipasi pada acara-acara seperti MTQ. Apalagi saat ini sudah ada forum CSR. Menurut Zola, meski tidak diharuskan sewajarnya secara etika para perusahaan itu menyesuaikan sumbangsihnya dengan skala kegiatannya. ‘’PetroChina tadi dilaporkan menyumbang cukup besar. Ini kan agenda tahunan. Para perusahaan itu sudah menahun juga di sini. Mestinya secara etika menyesuaikan lah dengan besarnya usaha mereka. Ini acara yang melibatkan masyarakat se Provinsi Jambi,’’ kata Zola.

Sementara disinggung soal kehadiran Bupati Lingga Kepri yang sengaja diundang Bupati Romi menjadi tamu kehormatan, Zola mengaku sudah dilaporkan Romi tentang rencana kerjasama kedua Kabupaten. Ada tiga bidang yang saat ini sedang dirumuskan. Bidang kelautan perikanan, bidang pertanian dan bidang pariwisata. Apakah ini terkait juga dengan Pulau Berhala, Zola mengatakan skema kerjasama yang paling pas terkait pulau eksotis itu akan menjadi bagian dari kerjasama pariwisata yang sedang digagas. ‘’Ini Kabupaten dengan Kabupaten dulu. Setelah ini berjalan dengan baik kita akan tingkatkan dengan Provinsi,’’ ucapnya.

Pernyataan Zola ini bak gayung bersambut dengan pernyataan Bupati Lingga Alias Wello. Diwawancarai usai acara, Alias Wello menyambut positif rencana kerjasama Tanjabtim-Lingga termasuk wacana pengelolaan bersama Pulau Berhala. Bagi Bupati Wello, hubungan Lingga dengan masyarakat Jambi sudah seperti saudara kandung. Diakuinya sejauh ini sangat besar ketergantungan ekonomi Lingga pada Jambi. Dicontohkannya, sebagian besar Sembako yang dipasok ke Lingga datang dari Jambi. Terlebih dengan masyarakat Tanjabtim. Tak sedikit warga Lingga yang punya hubungan kekerabatan dengan warga Tanjabtim. Rencana kerjasama itu bahkan spesifik dimulai dari rencana Lingga membangun industri perikanan yang akan menyertakan Tanjabtim dalam kepemilikan saham. Adapun soal Pulau Berhala, dijelaskannya, Kepri punya 604 pulau dan hanya 98 yang berpenghuni. Tentu fakta ini menjadi bukti bahwa pengelolaan bersama Pulau Berhala menjadi keniscayaan. Wello juga mengetahui bahwa pengunjung pulau yang berada persis di depan Kecamatan Sadu Tanjabtim tersebut kebanyakan justru dari Provinsi Jambi. ‘’Kita ini rumpun Melayu. Kita optimis apa yang kita rencanakan bersama ini insya Allah membawa keberkahan,’’ ungkap Wello.

Mengenai kehadirannya pada malam pembukaan MTQ di Tanjabtim, Wello merasa mendapat panggung untuk menunjukkan bukti persahabatan warga Lingga dengan warga Provinsi Jambi khususnya Tanjabtim. Bahkan, kata Wello, dia banyak belajar dari acara pembukaan MTQ ini dikarenakan tahun 2018 nanti Lingga menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Kepri. Wello sengaja diundang Bupati Tanjabtim untuk hadir sebagai tamu kehormatan. Namun sayang tim kesenian Lingga batal tampil tadi malam. Hal itu dikarenakan gelombang laut yang tinggi sehingga tim kesenian yang didominasi wanita dianggap terlalu beresiko menempuh perjalanan laut. Selain Bupati Wello, di barisan tamu kehormatan tampak pula mantan Bupati Tanjabtim, H. Abdullah Hich dan H. Ambo Tang, sesepuh Tanjabtim H. Hazrin Nurdin dan mantan Kapolda Jambi H. Bambang Suparsono. Dari jajaran legislatif terlihat anggota DPR-RI H. Bakri dan Hj. Saniatul Lativa.

Pembukaan MTQ tingkat Provinsi Jambi sendiri memang terlihat cukup spektakuler. Sejumlah sajian penampilan pada pembukaan yang dimulai pukul 20.15 WIB tersebut cukup memukau. Selain menampilkan tari Seribu Lilin oleh 500 penari, suguhan paduan suara oleh 103 pemuda pemudi Tanjabtim yang diiringi 30 pemusik tradisional moderen juga membuat suasana semakin semarak dan penuh sorak sorai penonton. Apalagi, usai penabuhan 12 beduk oleh para Bupati dan Walikota yang dipimpin Gubernur, penonton juga diberi saksian kembang api yang berkolaborasi dengan lighting yang membuat acara semakin megah. Walikota Jambi SY Fasha bahkan menyebut pembukaan MTQ kali ini sudah bertaraf MTQ nasional. Sementara itu, jalanan di lokasi pembukaan sempat macet. Parkiran yang sedianya diperhitungkan cukup ternyata tidak mampu menampung kendaraan yang datang. Parkir bahkan harus menggunakan sepanjang jalan dua jalur depan RSUD Nurdin Hamzah. Rekayasa arus yang dipersiapkan Dinas Perhubungan Tanjabtim juga tak mampu mengatasi kemacetan. Dari penjelasan Kadishub Hadi Firdaus yang turun langsung mengatur arus di arena utama, sedikitnya 7000 kendaraan roda empat dan lebih dari 20000 kendaraan roda dua ada di lokasi pada saat puncak acara pembukaan. Meski kewalahan, Hadi mengaku tidak ada persoalan berarti terkait pengaturan parkir dan lalu lintas. ‘’Namun karena animo masyarakat sangat tinggi terpaksa semua skenario kita jalankan secara maksimal, termasuk penggunaan lahan perbukitan sekitar GOS sebagai lokasi parkir tambahan,’’ jelasnya.

Bupati Romi Hariyanto terlihat terus sumringah usai pembukaan. Romi malah turut serta dalam barisan kafilah Tanjabtim saat defile bersama Wakilnya H. Robby Nahliyansyah. Kegusaran selama mempersiapkan acara sejak beberapa bulan lalu seakan tiba-tiba lenyap. ‘’Alhamdulillah, malam ini hasil yang kita capai saya rasa melebihi ekspektasi kita semua. Semoga ini menjadi tanda keberkahan atas apa yang sudah kita perjuangkan selama ini,’’ singkatnya.

Dari sisi peserta, sejumlah anggota kafilah menyatakan penyambutan Tanjabtim sebagai tuan rumah sangat baik. 110 pemondokan yang dipersiapkan belum terdengar ada yang dikeluhkan para kafilah. Kekhawatiran soal air bersih dan listrik ternyata hingga saat ini masih berjalan dirasa cukup normal. Begitu juga kebersihan pemondokan. Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Sarolangun saat meninjau pemondokan Minggu (6/8) siang di Kelurahan Talang Babat Kecamatan Muarasabak Barat. Dikatakannya, 10 rumah yang disiapkan sebagai pemondokan kafilah Sarolangun sangat layak. Dia berterima kasih  karena dari laporan yang masuk seluruh pemondokan tidak ada persoalan berarti. ‘’Kami sangat berterima kasih atas penyambutan dan pelayanan Pemkab Tanjabtim dan juga warga di sini. Menurut kami sudah sangat luar biasa. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak Ibu sekalian,’’ kata Hilalatil Badri, di sekretariat pemondokan Sarolangun.

MTQ tingkat Provinsi Jambi ke 47 diikuti 1228 peserta utusan 11 Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Jambi. Para kafilah akan bertarung di sembilan cabang. Para kafilah di tampung di 110 pemondokan yang tersebar di 4 kelurahan dalam Kecamatan Muarasabak Barat yakni Kelurahan Parit Culum I, Parit Culum II, Teluk Dawan dan Kelurahan Talang Babat. Beberapa cabang lomba yang sudah mulai digelar hari ini antara lain syarhil Al Quran dan Fahmil Al Quran. Cabang ini dipusatkan di aula kantor satu atap. Sedangkan cabang tahfiz 30 juz dipusatkan di Masjid Polres Tanjabtim. Sementara itu, Tahfiz 1 juz dan 5 juz dipusatkan Masjid Miftahul Jannah Mojosari Talang Asai, dan cabang lomba 10 Juz di Masjid Nahdatut Thulab Talang Babat.(hms)


Penulis: MAULANA
Editor: MAULANA
Sumber: eNewsTimE.co


Advertisement
Advertisement