Saat melakukan penyelamatan ABK Tongkang Yang Terbalik
Tanjabtim, eNewsTimE.id -Sebuah kapal tugboat bernama Yang Viti XXIII dengan gandengan tongkang Trus Line 909 mengalami kecelakaan laut dan terbalik di perairan Air Hitam, Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, pada Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Kecelakaan terjadi di tengah padatnya arus pelayaran Sungai Batanghari saat kapal tersebut tengah berlayar dari Jambi menuju Ambang Luar Kampung Laut. Kapal diduga mengalami gangguan saat melakukan manuver menghindari kapal lain yang tengah kandas di jalur sempit, tepatnya pada koordinat 01°15'409" S dan 104°04'339" E.
Menurut informasi dari TNI AL Pos Simpang Tua, saat insiden terjadi, kapal mendadak miring dan langsung terbalik. Sebanyak 11 orang di atas kapal, termasuk kapten, anak buah kapal (ABK), dan pandu, terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri.
"Seluruh ABK berhasil menyelamatkan diri, namun satu orang Masinis 2 sempat terjebak di dalam badan kapal yang terbalik," ujar Peltu Bek Muhammad Ansori dari BINPOTMAR TNI AL Simpang Tua.
Beruntung, korban berhasil diselamatkan setelah upaya dramatis yang melibatkan aparat TNI AL dan masyarakat setempat. Bagian badan kapal dibelah menggunakan mesin las untuk mengeluarkan korban yang terjebak. Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke bidan desa terdekat untuk mendapat pertolongan medis.
Sementara itu, tongkang yang digandeng tugboat tersebut, Trus Line 909, diketahui mengangkut sekitar 7.000 metrik ton cangkang sawit. Tidak ada tumpahan muatan atau korban jiwa dalam kejadian ini.
Pihak TNI AL melalui BINPOTMAR Simpang Tua bersama personel Patkamla Sriwijaya dan satuan Airud dari Jebus telah melakukan langkah-langkah penanganan darurat, termasuk pengamanan lokasi, koordinasi dengan aparat sipil setempat, serta pelaporan ke komando atas.
"Kami pastikan tidak ada korban jiwa. Satu unit kapal mengalami kerusakan total akibat terbalik dan tenggelam," tambah Peltu Ansori.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam navigasi sungai yang padat, terutama saat kondisi air surut dan jarak pandang terbatas. Dugaan sementara, kecelakaan disebabkan oleh kelalaian saat manuver, namun penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan.