Disdik Tanjabtim Gelar Sosialisasi dan Advokasi Kurikulum Merdeka

eNewsTimE.id, Tanjabtim - Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjab Timur menggelar Sosialisasi dan Advokasi Kurikulum Merdeka Tahun 2024. 

Kegiatan yang di ikuti oleh segenap Kepala PAUD Formal dan Non Formal serta PLS,  berlangsung khitmad di Rumah Pintar Putri Menderang, Kecamatan Muarasabak Barat, Tanjabtim, Jambi, senin (4/11/24). 

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim Drs. Muhammad Edwar menyampaikan dimana Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Kurikulum Merdeka ini sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru. Selain satuan pedidikan di program sekolah penggerak, Kurikulum merdeka juga diterapkan kepada seluruh satuan pendidikan melalui pilihan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan jalur mandiri, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.

" Kurikulum Merdeka ini merupakan opsi atau pilihan bagi satuan pendidikan sesuai dengan kesiapan sekolah masing - masing dalam pengimplementasiannya. Artinya, tidak ada paksaan kepada sekolah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di satuan Pendidikan yang belum tergabung dalam sekolah penggerak ," Jelas Edwar. 

Dalam upaya menjalankan Kurikulum Merdeka dengan maksimal, maka guru menduduki peran penting dan sentral guna menyukseskan Kurikulum Merdeka tersebut berjalan dengan baik. Melalui pelaksanaan pembelajaran secara maksimal, Kemampuan guru dalam menjalankan kurikulum merdeka menjadi tolak ukur dalam suksesnya Implementasi Kurikulum Merdeka yang berjalan.

" Kurikulum Merdeka ini sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran yang sebelumnya disebutkan sebagai kurikulum prototipe, yang kemudian dikembangkan lagi sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristek utama dari kurikulum merdeka ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah, Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan Soft Skill  dan karakteristik sesuai profil pelajar pancasila. Lalu, Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu untuk pembelajaran yang medalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Kemudian, Fleksibilitas bagi Guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiansi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan kontek dan muatan lokal ," Ucap Edwar. 

Sementara, Kabid pendidikan Non Formal pada Disdik Tanjabtim Halidi menjelaskan bahwa kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Kurikulum Merdeka guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan ke arah yang lebih baik.

" Kegiatan ini untuk mendukung guru untuk dapat memahami, merancang, dan menerapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolahnya ," Papar Halidi.

Adapun kurikulum merdeka ini merupakan sistem baru yang diterapkan pada seluruh jenjang pendidikan. Maka, Implementasi Kurikulum Merdeka ini masih Perlu pemahaman dan penyesuaian di lapangan.

" Dengan demikian program kegiatan pelatihan  “Implementasi Kurikulum Merdeka di Lembaga PAUD” guna memberikan pemahaman pada guru TK dalam menghadapi perubahan kurikulum saat ini. Dimana peserta mendapati pemahaman bahwa pentingnya kurikulum merdeka dan mengenal konsep dasar kurikulum merdeka ," Terang Halidi.  

Dalam kegiatan ini juga, Para Guru dapat memahami Refleksi Kurikulum Merdeka, serta merancang pembelajaran pada kurikulum merdeka yang membahsa tentang  Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Pengorganisasian Pembelajaran.

" Besar harapan dengan pelatihan ini, para guru mampu merancang pembelajaran dan memahami capaian pembelajaran, membuat Tujuan Pembelajaran (TP) dan membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ," Tutup Halidi. 

 

Penulis: Ahmad
Sumber: eNewsTimE.id

Advertisement