eNewsTimE.id, Jambi - Terkait sengketa lingkungan hidup antara Perusahaan Tambang Batubara PT. Sinar Gunung Mobile dan PT. Rakindo Unitrus Mandiri dengan Masyarakat Desa Bukit Mulya Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi, Laskar Merah Putih Perjuangan ( LMPP ) Kabupaten Muaro Jambi mendesak Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Provinsi Jambi untuk segera menghentikan aktifitas PT.SGM.
Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) Muaro Jambi Widodo Makmuri yang mendampingi Masyarakat tersebut mengatakan akan mengambil langkah-langkah hukum dan mendesak pemerintah melalui DLH Provinsi Jambi menghentikan aktivitas PT. SGM.
"Kami telah menawarkan penyelesaian persoalan berupa pembebasan lahan atau ganti rugi kepada pihak PT. SGM tapi tidak menghasilkan kesepakatan, selanjutnya kami akan bawa persoalan aktivitas tambang batubara PT. SGM yang telah merugikan warga ke proses hukum yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia." Ungkapnya, Senin ( 25/3/24) .
"Kami juga mendesak DLH Provinsi Jambi untuk menghentikan segera aktivitas PT. SGM sampai ada putusan dari pengadilan." ujar Widodo
Untuk diketahui aktivitas tambang batubara PT. SGM telah merusak lahan dan tanaman warga di Desa Bukit Mulya, sedangkan PT. SGM hanya menawarkan 2,7 Miliar untuk pembebasan 3 kapling lahan dari 5 Miliar yang ditawarkan warga.
" Pihak Perusahaan hanya menawar 200 ribu per batang kelapa sawit dari 10 juta nilai ganti rugi yang dituntut petani, ini keterlaluan ," ujarnya.
Terkait perseteruan tersebut, di ruang aula lantai dua Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) provinsi Jambi kembali digelar rapat mediasi penyelesaian sengketa Lingkungan Hidup antara Perusahaan tambang batubara PT. Sinar Gunung Moile dan PT Rakindo Unitrus Mandiri dengan warga Desa Bukit Mulya Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi pada Senin (25/3/2024).
Dimana rapat yang dipimpin oleh Budi Hermanto Kepala Bidang Penataan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi tersebut dihadiri oleh Tim Verifikasi DLH Muaro Jambi, Camat Bahar Utara, Danramil Mestong, Kapolsek Bahar Utara, Kades Bukit Mulya dan Ketua Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) Muaro Jambi.
Mediasi ini merupakan rapat lanjutan antara PT. RUM dan PT. SGM bersama warga Desa Bukit Mulya.
Budi Hermanto Kabid penindakan DLH Provinsi Jambi mengatakan "Hari ini kita melakukan rapat penyelesaian sengketa antara Masyarakat Masyarakat Desa Bukit Mulya dengan PT. Sinar Gunung Moile, dimana warga mengatakan lahan kebun sawitnya terdampak oleh aktivitas tambang batubara PT. Sinar Gunung Moile (PT. SGM) warga menyampaikan keluhannya terkait Daerah sempadan kebun mereka, ada tanahnya yang tergerus dan ada pohon sawitnya yang tumbang." Ucapnya.
Ditambahkannya, DLH Provinsi Jambi akan kembali menurunkan tim ke lokasi dan akan melakukan penutupan sementara.
"Nanti dari tim pengawas lingkungan hidup kami akan turun ke lokasi tambang batubara PT. SGM dan akan melakukan penutupan sementara sampai ada penyelesaian permasalahan ini." ujarnya
"Kami sebagai fasilitator sudah mempertemukan kedua belah pihak karena ada tuntutan ganti rugi lahan dan tanaman warga yang rusak ternyata tidak ada kesepakatan, artinya tugas kami menyelesaikan diluar pengadilan sudah kami laksanakan tapi tidak menemui Kesepakatan." pungkas Budi
Sementara itu Yacobus Ferdi Salim Calon Kepala Teknik Tambang PT. SGM mengatakan akan mengikuti keputusan yang dihasilkan.
"Kami dari pihak perusahaan akan mengikuti keputusan yang diambil."ujar Yacobus singkat.
Apa Azaz Manfaat Dari Kegiatan Bintek dan Study Tiru Selama ini???. 6
H. Sulaiman, Anggota DPRD Muaro Jambi Terpilih Sebagai Ketua Komisi III 6
PHR Zona 1 Field Jambi Merang Memberikan Penghargaan kepada Ditreskrimum Polda Jambi
Menanggapi Program 100 Hari Kerja Bupati Terpilih Dillah Tanjab Timur Menjelang Pelantikan