Wabup Robby Buka Rakor Karhutla Tanjabtim



Selasa, 03 Juli 2018 | 18:53:26 WIB



Rakor penganganan Karhutla di Tanjabtim
Rakor penganganan Karhutla di Tanjabtim AKHMAD. SF/NT

Advertisement


Advertisement

MUARASABAK, eNewsTimE.co - Wakil Bupati (Wabup) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Robby Nahliyansyah, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Tanjabtim tahun 2018 bersama TNI Kodim 0419 Tanjung Jabung dan Polres Kabupaten Tanjabtim, di ruang pola Kantor Bupati Tanjabtim, pada Selasa (3/7).

Rakor Karhutla tersebut, juga dihadiri BPBD dan para Camat se Kabupaten Tanjabtim.

Kasus Karhutla mulai dari Januari hingga Juni 2018 di Kabupaten Tanjabtim tercatat sebanyak tiga titik kebakaran dengan luas lahan yang terbakar seluas Sembilan hektar dengan status kepemilikan lahan milik warga.

Wabup Robby berharap dengan adanya Rakor Karhutla tersebut dapat terbentuknya kesepahaman bersama langkah penanggulangan Karhutla di Kabupaten Tanjabtim. ‘’Harus ada kesepahaman apa yang akan kita recanakan kedepan, seperti apa penanganan teman-teman kita yang turun di lapangan, baik Babinsa, Polsek yang turun secara langsung, nah ini pembiayaanya seperti apa, bukan soal honor mereka, tapi bagaimana makan mereka saat pemadaman, ini harus kita pahami bersama ,’’ kata Wabup Robby.

Dia menyebutkan, ada sejumlah wilayah Kecamatan di Tanjabtim yang rawan bencana Karhutla, itu terdiri dari Delapan Kecamatan yang terdiri dari 52 Desa/Kelurahan. ‘’Kecamatan itu diantaranya Kecamatan Muarasabak Barat, Dendang, Rantau Rasau, Berbak, Mendahara Ulu, Geragai dan Sadu,’’ ujar Wabup Robby.

Dijelaskan Robby, penanggulangan Karhuta di Kabupaten Tanjabtim kedepan akan dikaji dengan pembuatan sumur Hidran. ‘’Kita sudah lihat fase terdahulu dengan sistem kanalisasi, begitu ia musim kering juga tidak dapat mendapatkan air secara maksimal, saya berpikiran kenapa kita tidak buat air hidran saja, sumur air dalam saja yang betul-betul dalam, mungkin kasarnya mini-mini SPAM lah, tapi memang begitu terjadi Hidran itulah yang kita harapka sumber airnya,’’ jelasnya.

Dilanjutkan Robby, pembuatan Sumur Hidran ini perlu dikaji bersama, efektif tidaknya dalam penanganan Karhutla. ‘’Kita hitung secara teknis kondisi air dibawah tanah korporasi. Efektif apa tidak itu perlu kita kaji bersama-sama, dimana titiknya kita pelajari yang dianggap rawan,’’ tukasnya.

 

 

 

 


Penulis: AKHMAD. SF
Editor: BENI MURDANI
Sumber: eNewsTimE.co


Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement