Gubernur Zola Resmikan Pabrik Sawit Pertama di Tanjabtim

Dan Menyerahkan Asuransi Bagi Petani dan Nelayan


Rabu, 15 Maret 2017 | 23:03:05 WIB



Gubernur Jambi Zumi Zola didampingi Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto saat menggunting pita peresmian PKS PT. ATGA di Tanjabtim
Gubernur Jambi Zumi Zola didampingi Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto saat menggunting pita peresmian PKS PT. ATGA di Tanjabtim MAULANA/NT

Advertisement


Advertisement

MUARASABAK, eNewsTimE.co - Untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), pemerintah setempat terus membuka diri dan menjalin kemitraan kepada kalangan investor (pengusaha). Respon positifpun disambut kalangan investor. Terbukti, pada Rabu (15/3), sebuah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan bendera PT. Agro Tumbuh Gemilang Abadi (ATGA) resmi beroperasi setelah diresmikan oleh Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli, STP, MA dengan didampingi Bupati Tanjabtim, H. Romi Hariyanto, SE.

Pabrik berkapasitas 45 ton perjam itu adalah pabrik sawit pertama yang berdiri di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung, dan berada di Desa Teluk Dawan, Kecamatan Muarasabak Barat, Kabupaten Tanjabtim. Diperesmian kemarin, Zumi Zola menyampaian beberapa hal penting terkait perkebunan sawit. Diantaranya, dia minta perusahaan harus mengikuti surat edaran terkait harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit plasma maupun non plasma yang sudah disepakati. Selain itu, perusahaan harus mempekerjakan tenaga-tenaga lokal hingga kewajiban lain perusahaan yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat di Tanjabtim pada khususnya, dan umumnya pada masyarakat luas.

Untuk itu, Gubernur Zola berharap agar perusahaan terus menjaga sinergitas dengan masyarakat dan Pemerintah. Pemerintah terus memberikan kemudahan bagi pihak swasta untuk berinvestasi di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Namun tetap mematuhi aturan yang berlaku. ‘’Pemerintah sifatnya memfasilitasi selama sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan,’’ tegas Zola.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Zola mengingatkan kepada perusahaan untuk menjaga dan memelihara infrastruktur jalan. Pasalnya, kondisi tanah di Kabupaten Tanjabtim 90 persen tanah rawa yang mudah rusak, karena tanahnya sangat labil. ‘’Diingatkan bahwa jalan dengan kapasitas 8 ton saat ini jangan sampai dilintasi truk angkutan berkapasitas melebihi tonase,’’ ujar Zola.

Pimpinan PKS PT. ATGA, Sri Mulyanto menyebutkan, bahw 60 persen tenaga kerja di perusahaan PT. ATGA, merupakan warga lokal dan ditempatkan di berbagai posisi dan bidangnya masing-masing. Pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp. 100 milyar ini dikerjakan selama 3 tahun lebih dengan kapasitas 45 ton perjam. ‘’Harapan terbesar, yakni dapat mempermudah akses warga menjual hasil bumi terutama kelapa sawit dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Tanjung Jabung Timur,’’ kata Mulyanto.

Sementara itu, Bupati Tanjabtim, H. Romi Hariyanto, SE mengatakan, pabrik pengolahan kelapa sawit ini sudah lama ditunggu masyarakat Tanjabtim. ‘’Ini sebenarnya program Pak Zumi Zola sewaktu beliau menjabat sebagai Bupati di Tanjung Jabung Timur, dan kami hanya meneruskan. Semoga kehadiran pabrik berdampak besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi Tanjabtim,’’ kata Romi.

Dengan adanya pabrik ini, para petani sawit tidak lagi harus jauh-jauh menjual TBS ke luar daerah Kabupaten Tanjabtim. ‘’Kehadiran pabrik sawit begitu cukup membantu ekonomi para petani sawit,’’ jelas Romi.

Setelah meresmikan PKS PT. ATGA siang harinya, pada sore harinya Gubernur Zola dan Bupati Romi beserta rombongan bertolak ke Kelurahan Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi dalam rangka penyerahan asuransi petani dan nelayan miskin pada acara Edukasi Bahari tentang Sosialisasi produk kredit perbankan dan produk asuransi kepada masyarakat pesisir sektor perikanan, pertanian dan peternakan.

Gubernur Jambi, Zumi Zola mengatakan, asuransi bagi petani ini merupakan solusi yang terbaik, jika lahan pertanian gagal panen akibat terendam banjir dimusim penghujan, begitu pula pada saat musim kemarau. ‘’Program asuransi pertanian merupakan upaya-upaya kita dalam mengatasi lahan yang gagal panen. Dengan adanya asuransi ini, maka kerugian petani akan ada gantinya,’’ ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga memperhatikan masyarakat-masyarakat yang memiliki resiko yang tinggi dalam bekerja, seperti nelayan. Ketika melaut seharian banyak resiko yang ditanggung oleh nelayan, seperti tenggelam dilaut. Tentu pekerjaan ini perlu perhatian yang besar. ‘’Untuk itu, saya mengucapkan kepada Bank Jambi, OJK dan Jasindo. Program asuransi ini bagus sekali untuk masyarakat. Maka pemerintah mendukung dan mendorong program ini,’’ ucapnya.

Kepada Kelompok Tani, jika ada lahan pertanian ataupun cetak sawah, langsung daftarkan asuransinya dari Dinas Pertanian Kabupaten kepada OJK. Selain pertanian, peternakan juga bisa diasuransikan, seperti sapi yang sudah berumur satu tahun sudah bisa didaftarkan sapinya. ‘’Nelayan juga bisa diasuransikan. Ketika nelayan sakit, maka biaya berobat nelayan akan dikeluarkan sebesar Rp. 20 juta. Kemudian jika nelayan sakit berat dan meninggal, maka penggantinya akan mendapatkan Rp. 190 juta,’’ terangnya.

Dilanjutkan Zola, dalam satu tahun saja, banyak nelayan yang meninggal di laut. Apa itu karena kondisi gelombang atau pun itu karena penyebab lainnya. Oleh sebab itu, yang harus diperhatikan keluarganya. ‘’Tolong kepada Dinas terkait ajak nelayan yang ada di Tanjabtim ini. Sayang, jika peluang ini tidak dimanfaatkan, ini istimewa sekali,’’ sebutnya.

Zola berharap, dinas-dinas terkait, seperti Peternakan, Perikanan dan Pertanian, daftarkan peternak, petani dan nelayan ke asuransi. Semua ini tidak akan sukses jika tanpa ada dukungan dan bantuan dari Pemkab Tanjabtim. ‘’Saya minta kepada Pemkab serta media, bantu sosialisasikan asuransi ini kepada masyarakat, sehingga asuransi ini bisa didapatkan oleh masyarakat,’’ harapnya.


Penulis: BENI MURDANI
Editor: NURDIN MANESSA
Sumber: eNewsTimE.co

Tagar:

# MUARASABAK

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement