Severity: Warning
Message: fopen(/tmp/pupr_clssess_3ncuhjlievpd3unqvv6tkudg80qavnbg): Failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 178
Backtrace:
File: /var/www/enewstime.co/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/enewstime.co/index.php
Line: 321
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /tmp)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/enewstime.co/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/enewstime.co/index.php
Line: 321
Function: require_once
KERINCI, eNewsTimE.co - Kondisi APBD Kabupaten Kerinci tahun 2017 yang minim, saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan anggaran, untuk pembangunan ataupun rehab bangunan serta kebutuhan fasilitas sekolah SD dan SMP dalam Kabupaten Kerinci.
Untuk pembangunan infrastruktur sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kerinci hanya mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kepala Disdik Kabupaten Kerinci, Amri Swarta mengatakan, untuk kebutuhan infrastruktur SD dan SMP tidak bisa dipenuhi dengan APBD Kabupaten Kerinci.
Menurut dia, setiap tahunnya hanya DAK harapan untuk kelengkapan infrastruktur sekolah, kondisi seperti itulah membuat SD dan SMP seringkali dipertanyakan bangunannya, ini lantaran adanya sejumlah fasilitas yang kurang, terutama ruangan sekolah dan bangunan lainnya. ‘’Kadang ada sekolah yang lokal yang kurang, bahkan ada sekolah yang satu lokalnya terpaksa dibagi menjadi dua lokal, karena lokal tak cukup,’’ kata dia, kemarin.
Menurutnya, setiap tahunnya, harapan besar pihaknya adalah bantuan dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Pusat, ini dikarenakan APBD yang dialokasikan untuk Dinas Pendidikan memang sangat minim, tidak mampu dimanfaatkan untuk melengkapi infrastruktur sekolah.
Saat ini, lanjut dia, berdasarkan pendataan dari pihaknya infrastruktur sekolah paling banyak rusak adalah infrastruktur SD dalam Kabupaten Kerinci. Dengan tingkat kerusakan beragam, ada yang rusak ringan, rusak sedang hingga rusak berat. ‘’Bangunan sekolah yang paling banyak adalah SD, seperti gedungnya yang sudah retak, atapnya sudah bocor, termasuk sarana dan prasarana seperti bangkunya pun ada yang kurang,’’ jelasnya.
