Suara Warga Kobar Menjadi Rencana Pembangunan

Tanjabtim, eNewsTimE.id – Suasana pagi itu terasa berbeda di Kantor Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kamis (25/9/25), puluhan warga berdatangan, ada yang mengenakan seragam, sebagian lagi berpakaian santai. Mereka semua datang dengan tujuan yang sama, Yakitu menyuarakan harapan dan kebutuhan untuk tahun depan.

Desa ini sedang menjalani proses penting, Yakitu Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) untuk RKPDes Tahun Anggaran 2026. Ruangan yang biasanya sepi kini terasa hidup. Sorot mata para tokoh masyarakat, agama, petani, hingga ibu-ibu menunjukkan satu hal, mereka peduli.

Acara dibuka dengan khidmat oleh Kepala Desa, Maryono, yang berdiri di depan peserta dengan suara tegas namun bersahabat.

“Ini bukan hanya pertemuan rutin, ini tentang bagaimana kita ingin desa kita berkembang,” ucapnya.

Sejumlah pihak ikut hadir dan memberi warna dalam forum ini, Diantaranya Danramil, Babinsa, Babinkamtibmas, PPL, Camat, BPD, Pendamping Desa, dan perwakilan dari Bidang Pembangunan Setda Tanjabtim. Tak ketinggalan para pemuka agama. Semua duduk sejajar, saling mendengarkan, saling menyampaikan.

Saat sesi pengusulan dimulai, suasana menjadi makin hidup. Seorang Tokoh Masyarakat dari Dusun Jati Mulyo berdiri dan menyampaikan, "Kami butuh normalisasi sungai sepanjang 3 km di RT 04. Setiap musim hujan, air meluap. Ini sudah bertahun-tahun." Ucap nya. 

Usulan demi usulan mengalir, bukan dari papan slide, tapi dari pengalaman nyata warga. Jalan rusak, penerangan yang minim, fasilitas pendidikan yang belum memadai, Semuanya dibawa ke meja Musrenbang. 

Beberapa di antaranya: Pengerasan jalan RT 01 ke RT 04 (3,5 km) dan RT 13 ke RT 16 (2,7 km), Pembangunan rabat beton di RT 05–RT 07 (2,6 km), RT 09–RT 12 (1,9 km), dan RT 07 (1 km), Jembatan penghubung di Dusun Sido Rejo RT 13 (12x4x4 meter), Penerangan jalan: 20 titik di seluruh desa, Tiang listrik untuk Dusun Jati Mulyo, Halte sekolah, meja belajar, dan pagar untuk SMPN 12, WiFi tower untuk SDN 211/X.

Ada juga suara dari kader kesehatan yang mengusulkan sejumlah alat kesehatan dan Rehabilitasi gedung Pustu. 

Tak ketinggalan, Beberapa unit bedah rumah diusulkan bagi keluarga yang rumahnya tidak layak huni.

Musrenbang ini juga menjadi panggung bagi kelompok tani dan peternak. Mereka mengusulkan:

Sarana produksi (suprodi) padi seluas 25 Ha, Cabai untuk 3 kelompok tani (total 5 Ha), Vaksinasi ternak agar ternak tetap sehat. 

“Pangan dan ternak adalah nafas ekonomi desa ini,” kata salah satu perwakilan Masyarakat. "Kalau ini didukung, ekonomi kami ikut tumbuh." Cetusnya. 

Musrenbang RKPDes bukanlah momen seremonial belaka. Setiap catatan yang masuk, setiap suara yang terdengar, akan menjadi dasar bagi pembangunan tahun 2026.

“Kita susun, kita prioritaskan. Lalu kita perjuangkan bersama di tingkat kecamatan dan kabupaten,” ujar Maryono di akhir pertemuan.

Musrenbang ini berakhir dengan semangat yang menyala, Bukan karena semua langsung terwujud, tapi karena warga percaya bahwa suara mereka hari ini akan menentukan wajah desa besok.